Saat awak media mempertanyakan terkait proyek tersebut salah satu kontraktor nya, Menurut salah seorang Kontraktor yang tidak bersedia disebutkan namanya, kepada awak media, menyampaikan mekanisme Awal pekerjaan Proyek, sebelum keluar SPMK atau kontrak, SPPBJ dasar untuk proses tahap awal proses penyedia barang dan jasa yang mengacu pada pepres 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Kontraktor itu menilai ada indikiasi paket terselubung yang mesti dipertanyakan legalitasnya.
Berdasarkan peraturan LKPP Pemerintah melalui penyedia, harus menyampaikan semua informasi sebagaimana tertuang dalam aturan tersebut, sehingga paket kegiatan PL harus ditayangkan di LPSE,sesuai dengan Pepres nomor 12 tahun 2021 tentang perubahan atas Pepres nomor 16 tahun 2018 tentang proses "E-pengadaan langsung, terhadap paket pekerjaaan proyek itu, bebernya".
Apabila paket proyek PL tanpa ada penayangan di LPSE, maka dapat dikenai sanksi pelanggaran dan dugaan indikasi KKN, karena berindikasi menutupi informasi publik terkait transparansi terhadap paket Proyek tersebut.
Menurut kontraktor tersebut ada Pemainnya atau Makelar Proyek yang sudah menawarkan proyek tersebut kepada rekanan dengan menunjukkan gambar dan RAB nya untuk pekerjaan Utilitas di salah satu kantor Partai Politik tanah milik Pemerintahan di areal Pemkab Deli Serdang.
Saat awak Media duduk di warung coffe, ada dari salah satu Rekanan kontraktor dan mengatakan tanya saja sama A. Manurung, dia Pemainnya" cetusnya.
Saat itu juga Awak media mengkonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp A. Manurung Aktivis GMPL dan P Deli Serdang membenarkan adanya Pekerjaan Proyek Utilitas yang akan mulai di kerjakan pekan depan, Aktivis GMPL dan P itu mengatakan melalui WA pekerjaan ini untuk tanggap darurat dan untuk kepentingan orang banyak di kantor Partai tersebut, makanya dikerjakan Proyek Utilitas tersebut, imbuhnya."
Awak media mencoba menghubungi Kadis Cikataru belum ada jawaban dengan nomor ( 08116599xxx) dan awak media akan menghubunginya kembali untuk konfirmasi untuk dugaan proyek terselubung dan ada dugaan indikasi Korupsi Kolusi Nepotisme.
Bersambung...
(HTN)
