-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

     

    Hancur Mina, Pelaku Peti di Kotanopan Madina Kebal Hukum, Diminta APH Tindak Tegas Cukong Pelakunya

    Metronewstv.co.id
    Monday, January 22, 2024, 09:26 WIB Last Updated 2024-01-22T02:26:48Z

    Mandailing, Sumut - Aktifitas  praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan sungai Kotanopan, Kecamatan Kotanopan,Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) Provinsi Sumatera Utara ( Provsu) saat ini melakukan Aktivitas  dengan bebas agar segera diberhentikan dan para pelaku segera ditangkap dan diperiksa oleh Aparat Penegak Hukum (APH).


    Andrez Nasution selaku Ketua Markas Besar LMP( Laskar Merah putih) Kabupaten Mandailing Natal ( Madina)terkait PETI ini mengatakan Apakah aktivitas ini  dibiarkan terus beroperasi....???. Hancur Mina" Sebut Andrez


    " Dan Apa yang terjadi di sungai ini semua penggawai yang paham hukum di Madina ini diam. Padahal  jelas ini sudah melanggar aturan dan perundang-undangan tentang Pertambangan sesuai  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021" Sebut Andrez.


    Andrez, juga mengatakan  ini sangat meresahkan masyarakat  dan mengeluhkan dampak yang akan terjadi  diakibatkan aktivitas yang melakukan kegiatan peti ini dengan  menggunakan alat berat  ekskavator.


    Sehingga masyarakat sekitar sebagai warga yang pertama kali merasakan dampak rusaknya air sungai sebagai salah satu sumber penghidupan mereka merasa sangat terganggu dengan beroperasinya tambang ilegal tersebut.


    Pantauan kami dari LMP di lokasi PETI,  ekskavator yang telah meluluh lantakkan dengan  mengeruk Daerah Aliran Sungai (DAS) tanpa izin, disinyalir di Backing oleh oknum cukong kebal hukum.


    Ia meminta, para APH untuk melakukan penertiban dan memberantas praktik-praktik PETI di sungai ini dan melakukan operasi penertiban dan menangkap pelaku yang diduga telah melakukan praktik illegal yang sudah merusak lingkungan.


    Upaya ini diharapkan dapat memberantas pemodal kejahatan lingkungan yang yang telah merusak Diwilayah in"  tegasAndrex


    Dia berharap, ada titik kejelasan tentang penegakan hukum terhadap pihak yang diduga telah melanggar ketentuan hukum sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang  (UU).  Harus ada kejelasan dari pihak aparat penegak hukum akan operasi penertiban pengerukan pinggiran  sungai ini dan  lingkarannya dapat terbongkar siapa pemilik modal, hingga siapa pemasok alat, BBM dan pekerja untuk operasional alat berat.


    “Selain itu, yang juga menjadi sorotan, berdasarkan informasi yang kami dapat di sungai  ini sudah ada himbahuan untuk  aktifitas PETI di Sungai tersebut diberhentikan Ada apa dengan Pihak Aparat Penegak Hukum?,” sesalnya


    “Benar-benar aneh dan menurut dugaan kami, seperti adanya unsur tutup mata atau main mata ( Konspirasi Besar-besaran ) atas aktifitas yang jelas belum memiliki izin tersebut. Bukan tidak mungkin, kami menduga bahwa ada banyak pihak yang terlibat dalam PETI tersebut,” imbuhnya lagi.


    Terhadap Aparat Penegakan Hukum ( APH ) dia meminta adanya transparansi sehingga semua yang terlibat dalam “bisnis PETI  ini bisa terbongkar sampai kepada akar dan terutama pemilik modal   harus bertanggung jawab" pungkas Andrez.


    (Dutapublik.com/Musa)

    Komentar

    Tampilkan