Pemalang, - Wilayah Kabupaten Pemalang mencakup 14 kecamatan, 211 desa dan 11 kelurahan. Secara geografis Pemalang berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan di sebelah utara; Kabupaten Tegal di sebelah timur; Kabupaten Brebes di sebelah selatan. Wilayah Kabupaten Pemalang umumnya berbukit-bukit dengan dataran rendah yang cukup luas. Sebagian besar wilayah kabupaten ini digunakan untuk pertanian, dan beberapa daerah juga memiliki lahan persawahan yang subur.
Pemalang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik, khususnya di sektor pertanian dan industri.
Salah satunya adalah Kelurahan Beji merupakan kelurahan yang ada di Kabupaten Pemalang. Sebagian besar penduduk di daerah ini bekerja sebagai pengrajin tenun, usaha mebel/kusen kayu dan sebagai pemilik UMKM jenis makanan, serta . UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya merupakan salah satu UMKM yang ada di Beji yang menjual berbagai macam keperluan mengenai mebel dan kusen kayu.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang mebel dan kusen kayu adalah bisnis yang fokus pada produksi furnitur dan komponen kayu, seperti kusen pintu, jendela, dan berbagai jenis mebel seperti kursi, meja, lemari, dan lainnya. UMKM semacam ini sering kali beroperasi dengan tim yang relatif kecil, tetapi dapat menghasilkan produk- produk kayu berkualitas yang dapat digunakan dalam rumah, kantor, atau ruang komersial lainnya.
Dalam proses produksi mebel dan kusen kayu, serbuk kayu adalah limbah yang umum dihasilkan. Serbuk kayu terbentuk saat kayu diolah, seperti dipotong, dipoles, atau dikerjakan menggunakan peralatan kayu. Limbah serbuk kayu dapat berasal dari berbagai jenis kayu yang digunakan dalam produksi, termasuk kayu keras (seperti oak atau mahoni) atau kayu lunak (seperti pinus atau cedar).
Selanjutnya Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu ini penting dilakukan untuk mengurangi sampah dan juga dapat dijadikan usaha baru karena dapat dijadikan Briket Arang, hal tersebut disampaikan Dr. Ir. Arifan, S.T., M.Eng. pasca selesainya acara kegiatan "SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG", Rabu (13/12/2023).
Lebih lanjut Fahmi Arifan menjelaskan bahwa kami yang tergabung dalam TIM PENGUSUL dengan delapan (8) personil :
1. Ir. Edy Supriyo, M.T. :
2. Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T.
3. Ir. RTD. Wisnu Broto, M.T.
4. Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng.
5. Hermawan Dwi Ariyanto, S.T., M.Sc., Ph.D.
6. Aris Darmanto, A.Md.
7. Akbar Arsyadani .
8. Callysta Najmi Raissa.
Melaksanakan kajian Perumusan Masalah Untuk menanggulangi permasalahan penumpukan limbah serbuk kayu melalui aspek recycle limbah serbuk kayu menjadi Briket arang yang memiliki nilai jual.
Adapun arget Luaran Target dari pelaksanaan pengabdian ini adalah masyarakat di Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Luaran yang diajukan pada Pengabdian ini meliputi brosur yang memuat prosedur pembuatan Briket Arang dari Limbah Serbuk Kayu serta pelatihan kepada masyarakat terutama pemilik UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya.
UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya merupakan salah satu UMKM yang ada di Beji yang menjual berbagai macam keperluan mengenai mebel dan kusen kayu.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang mebel dan kusen kayu adalah bisnis yang fokus pada produksi furnitur dan komponen kayu, seperti kusen pintu, jendela, dan berbagai jenis mebel seperti kursi, meja, lemari, dan lainnya. UMKM semacam ini sering kali beroperasi dengan tim yang relatif kecil, tetapi dapat menghasilkan produk- produk kayu berkualitas yang dapat digunakan dalam rumah, kantor, atau ruang komersial lainnya
Dalam proses produksi mebel dan kusen kayu, serbuk kayu adalah limbah yang umum dihasilkan. Serbuk kayu terbentuk saat kayu diolah, seperti dipotong, dipoles, atau dikerjakan menggunakan peralatan kayu. Limbah serbuk kayu dapat berasal dari berbagai jenis kayu yang digunakan dalam produksi, termasuk kayu keras (seperti oak atau mahoni) atau kayu lunak (seperti pinus atau cedar). Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu ini penting dilakukan untuk mengurangi sampah dan juga dapat dijadikan usaha baru karena dapat dijadikan Briket Arang, ujar Fahmi Arifan.
Perumusan Masalah
Untuk menanggulangi permasalahan penumpukan limbah serbuk kayu melalui aspek recycle limbah serbuk kayu menjadi Briket arang yang memiliki nilai jual.
Tinjauan Pustaka
Briket Arang
Briket arang adalah bentuk padat dari bahan bakar arang yang dihasilkan melalui proses pemadatan dan pengikatan bahan baku seperti serbuk kayu, serbuk arang, ampas batubara, biomassa, atau bahan organik lainnya. Briket arang memiliki bentuk yang serupa dengan batu bata atau briket biasa dan digunakan sebagai sumber energi alternatif dalam berbagai keperluan, seperti memasak, pemanasan, dan produksi energi.
Proses pembuatan briket arang melibatkan kompresi atau pemadatan bahan baku dalam suhu dan tekanan tertentu. Bahan baku yang digunakan dapat berupa limbah atau sisa-sisa organik, seperti serbuk kayu yang dihasilkan dari industri pengolahan kayu, sehingga briket arang juga memiliki potensi untuk mendaur ulang limbah dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah tersebut.
Briket arang memiliki beberapa keunggulan, termasuk efisiensi yang tinggi dalam pembakaran, nilai kalor yang baik, dan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sumber energi tradisional seperti kayu bakar atau batu bara. Hal ini membuatnya menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam penggunaan energi.
Penggunaan briket arang telah diterapkan dalam berbagai skala, mulai dari rumah tangga hingga industri besar, terutama di daerah-daerah di mana akses terhadap sumber daya energi konvensional mungkin terbatas atau mahal. Selain itu, briket arang juga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, terang Fahmi Arifan.
Pemanfaatan Limbah
Pemanfaatan limbah adalah suatu proses di mana bahan-bahan atau sumber daya yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau proses alam yang tidak lagi diperlukan atau dianggap sebagai "limbah" dimanfaatkan kembali atau diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai atau kegunaan baru. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan limbah ke tempat pembuangan akhir dan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada.
Pemanfaatan limbah serbuk kayu adalah proses mengambil serbuk kayu yang dihasilkan sebagai limbah dari berbagai aktivitas pengolahan kayu, seperti pemotongan, penggergajian, atau penghalusan, dan mengubahnya menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi atau manfaat lainnya. Tujuan dari pemanfaatan limbah serbuk kayu adalah untuk mengurangi limbah, meminimalkan dampak lingkungan, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya kayu.
Pemanfaatan limbah memiliki manfaat besar, termasuk pengurangan pencemaran lingkungan, konservasi sumber daya alam, dan peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya. Hal ini juga sesuai dengan konsep ekonomi sirkular, di mana bahan dan produk diubah menjadi nilai berulang kali sebelum akhirnya dikembalikan ke dalam sistem ekonomi.
Pemanfaatan limbah adalah langkah penting dalam menjaga lingkungan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Berikut adalah beberapa tips dalam pemanfaatan limbah:
Identifikasi jenis limbah yang dapat didaur ulang, seperti kertas, plastik, logam, atau kaca. Tempatkan kotak atau wadah terpisah untuk limbah tersebut dan pastikan untuk mendaur ulangnya sesuai dengan pedoman daur ulang yang berlaku di daerah Anda.
Limbah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, dapat diubah menjadi kompos. Buat tumpukan kompos di taman atau gunakan kotak kompos untuk menghasilkan pupuk organik yang baik untuk tanaman Anda.
Hindari penggunaan plastik sekali pakai sebisa mungkin. Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum yang dapat diisi ulang, dan pertimbangkan penggunaan alat makanan yang dapat digunakan berulang kali.
Ubah limbah menjadi barang-barang berguna. Contohnya, gunakan kaleng bekas sebagai pot tanaman, atau manfaatkan kardus bekas sebagai bahan untuk kerajinan tangan.
Buat perencanaan makanan yang baik untuk menghindari pemborosan makanan. Sisa makanan yang masih layak dikonsumsi dapat diolah kembali menjadi hidangan lain atau dihangatkan.
Matikan peralatan elektronik saat tidak digunakan dan pertimbangkan penggunaan lampu hemat energi atau lampu LED.
Berikan atau jual barang bekas yang masih berfungsi daripada membuangnya. Ini dapat membantu mengurangi limbah dan memberi kesempatan bagi barang tersebut untuk memiliki masa pakai yang lebih lama.
Pertimbangkan dampak lingkungan dari barang yang Anda beli. Pilih produk yang tahan lama, dapat diperbaiki, atau didaur ulang.
Saat berbelanja, pilih produk dengan sedikit atau tanpa kemasan berlebihan. Anda juga bisa membawa wadah sendiri untuk menghindari kemasan sekali pakai.
Jika tersedia, ikuti program daur ulang yang ada di komunitas Anda. Ini dapat membantu memastikan bahwa limbah Anda diolah dengan benar.
Manfaatkan teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti aplikasi penghemat energi atau solusi untuk pengurangan pemborosan makanan.
Edukasi diri sendiri dan orang di sekitar tentang pentingnya pemanfaatan limbah dan praktik berkelanjutan.
Manfaat Briket Arang dari Limbah Serbuk Kayu
Briket Arang yang terbuat dari limbah serbuk kayu memiliki beragam manfaat yaitu:
Briket arang dapat digunakan sebagai alternatif untuk bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam dalam memasak, pemanasan, dan keperluan energi lainnya.
Briket arang memiliki nilai kalor yang tinggi, sehingga menghasilkan panas lebih banyak dan lebih tahan lama saat dibakar, mengoptimalkan penggunaan energi.
Saat dibakar, briket arang cenderung menghasilkan emisi gas dan partikel yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sumber energi lain, membantu mengurangi pencemaran udara.
Produksi briket arang dari biomassa atau limbah organik membantu dalam pengelolaan limbah dan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam seperti hutan.
Aktivitas produksi dan perdagangan briket arang dapat menciptakan peluang kerja dan pemberdayaan ekonomi di tingkat lokal.
Bagi komunitas atau individu yang terlibat dalam produksi briket arang, ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang bermanfaat.
Produksi briket arang dapat mengurangi konsumsi sumber daya alam seperti kayu dan batu bara.
Penggunaan briket arang dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam.
Pembakaran briket arang cenderung menghasilkan asap yang lebih bersih dibandingkan dengan pembakaran kayu bakar tradisional, mengurangi risiko dampak negatif pada kesehatan.
Manfaat-manfaat ini menjadikan briket arang sebagai pilihan yang menarik untuk memenuhi kebutuhan energi sambil juga menjaga lingkungan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Pembuatan Briket Arang dari Limbah Serbuk Kayu
Berikut adalah tahap pembuatan Briket Arang dari serbuk kayu :
Siapkan serbuk kayu yang sudah disiapkan dan timbang berat awal serbuk kayu pada timbangan.
Selanjutnya siapkan tungku dan masukkan serbuk kayu yang sudah disiapkan kedalam kaleng bekas dan lakukan pembakaran serbuk kayu menggunakan kaleng dan tutup kalengnya.
Setelah itu tunggu serbuk kayu menjadi arang dan setelah serbuk kayu sudah menjadi arang siapkan tepung tapioka sebanyak 10% dari berat arang. Misal kita menyiapkan 500 gram serbuk kayu maka kita siapkan 10% tepung tapioca yaitu seberat 50 gram.
Setelah itu nyalakan kompor dan kita masukkan didihkan air dan setelah mendidih masukkan tepung tapioca yang sudah kita siapkan.
Aduk tepung tapioka hingga berbentuk seperti gel.
Tuangkan dan campurkan gel tersebut dengan arang yang sudah halus.
Setelah tercampur rata, cetak menggunakan media misalnya yaitu pipa.
Selanjutnya kita lakukan penjemuran hasil dari cetakannya yang nantinya akan menjadi Briket.
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah:
Mengurangi jumlah limbah serbuk kayu yang tidak terpakai atau dibuang begitu saja, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Menciptakan produk bernilai ekonomi dari limbah serbuk kayu yang sebelumnya dianggap sebagai sisa atau limbah, sehingga dapat memberikan sumber pendapatan baru.
Menghasilkan briket arang sebagai sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk pemanasan, memasak, dan keperluan lain, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan limbah dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Dengan adanya program ini, dapat lebih meningkatkan mengenai pengolahan limbah serbuk kayu menjadi briket arang sehingga mengurangi jumlah limbah kayu yang terbuang begitu saja. Ini membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap tanah dan air. Selain itu pengolahan limbah serbuk kayu menjadi briket arang juga dapat menciptakan peluang kerja dan pemberdayaan ekonomi di tingkat lokal. Masyarakat dapat terlibat dalam proses produksi, distribusi, dan pemasaran briket arang.
Sasaran dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah seluruh masyarakat terutama pemilik UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya di Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut:
Metode penerapan ipteks yang dilakukan pada pengabdian ini adalah pelatihan kepada masyarakat terutama pemilik UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya di Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Melakukan survei di lingkungan UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya.
Menyusun rumusan kegiatan yang akan dilakukan, terutama bentuk dan pola pelatihan yang akan dilaksanakan.
Melakukan koordinasi baik kepada pimpinan fakultas, program studi, pemerintah daerah setempat, kelurahan, karang taruna serta pemilik UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya.
Melakukan koordinasi, pembagian tugas dan tata laksana kegiatan meliputi tempat, detail materi pelatihan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Melakukan kegiatan pelatihan pembuatan Briket Arang dari Limbah Serbuk Kayu.
Melakukan evaluasi dan pencatatan kegiatan secara sistematis, terstruktur dan kontinyu sebagai dokumen pengolahan sampah organik yang baik dan benar.
Keterkaitan Kegiatan ini melibatkan Dosen dan Mahasiswa prodi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI), Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dengan Masyarakat Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang serta UMKM Kusen Kayu Abadi Jaya.
Rancangan Evaluasi Setelah melakukan pelatihan mengenai Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu Menjadi Briket Arang, kemudian dilakukan evaluasi kepada masyarakat dan pemilik UMKM Kusen Kayu Sumber Abadi Jaya terhadap pelaksanaan pelatihan. Kami melakukan evaluasi kepada masyarakat untuk mengetahui apakah masyarakat dapat memahami materi yang telah disampaikan sebelumnya dengan memberikan kesempatan mereka untuk bertanya dalam sesi tanya jawab.
Sebagai kelengkapan informasi tim struktur kegiatan adalah sbb: PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN
1. Judul Pengabdian : Pelatihan Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu Menjadi Briket Arang di Kelurahan Beji Kapubaten Pemalang
2. Ketua Pengabdian, Ir. Edy Supriyo, M.T. (Lektor Kepala
Teknologi Industri).
3. Anggota
- 1.Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T
- 2.Ir. RTD. Wisnu Broto, M.T.
- 3.Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng.
- 4.Hermawan Dwi Ariyanto, S.T., M.Sc., Ph.D.
- 5.Aris Darmanto, A.Md.
Lokasi Pengabdian (Kelurahan Beji Kabupaten Pemalang).
Lama Pengabdian (3 bulan).
Biaya yang Diperlukan (Rp.5.000.000,00)
Sumber Dana Mandiri
Ketua Program Studi
Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T
Menyetujui,
Dekan Sekolah Vokasi
Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si.
Demikian Fahmi Arifan menyampaikan dalam sesi akhir kegiatan Pengabdian dalam program Sekolah Vokasi Undip.
Eko B Art/admin