Dalam gelar karya tersebut dibuka secara resmi oleh Anggota DPRD Sumatera Utara Mahyaruddin Salim Batu Bara, di balut dengan 40 tampilan-tampilan kegiatan siswa-siswi, dan Guru, Staf memberikan suprise kepada Kepala Sekolah (Kepsek) Eza Budiono S. Pd dengan menampilkan vidio ucapan selamat ulang tahun dari Siswa, Guru SD Negeri 132402.Tanjungbalai.
Adapun penampilan dari siswa kelas ll atas nama Alf Attallah Pocal Solo dengan judul lagu Ayah Ibu, membuat suasa terharu atas lagu yang dibawakannya sempat tersedu sedu mendengar hal itu Ibu dari Alf Attallah menaiki pentas mendampingi dan seluruh yang berhadir dalam kegiatan gelar karya meneteskan air mata karena penampilan lagu Ayah Ibu tersebut. L
"Seyogianya harus dilaksanakan setiap akhir semester, namun kami baru memulainya tahun ini, karena semester lalu saya masih adaptasi baru ini lah murid saya semester satunya kalimaren disini saya hanya melanjutkannya", ucapnya dalam sambutan pidato Eza Budiono S. Pd di Kota Tanjungbalai.
Kegiatan ini cukup besar karena ini Gelar Karya perdana, menunjukkan kepada para pejabat untuk melihat sekolah ini yang juga ketahui siswa - siswi SD Negeri 132302 yang dulu banyak menjadi pejabat, sekolah ini tepatnya sebalah kanan bangunannya sudah tidak layak karena asal dipaku untuk Poto media atau menempel media terkupas dan gugur batu dindingnya.
"Karena kasi kurikulum bagian menangungi atau menanganinya seperti ini, besar harapannya untuk menyahuti dan untuk kedepan bisa kiranya di perbaiki atau gimana semestinya", harapannya.
Dia juga menyampaikan, sebenarnya merencanakan gelar karya ini di RKAS tidak di anggarkan, namun ada inisiatif mencoba minta sumbangsih dari orang tua/wali murid tapi dia takut, orang dari luaran sana menganggap pungli, padahal di jepang dan Polandia pendidikan sangat maju namun pengutip seperti itu lajim dilakukan, karena dia kuatir dengan kondisi budaya tidak mau dia lakukan.
"Siapa mendanai acara ini jawabannya adalah bukhori ginting, kenapa begitu, karena saya dipanggil sebagai pemateri di Dinas Pendidikan, jadi ibu bapak / wali murid tidak melihat saya di sekolah ini. Saya dipanggil Dinas Pendidik sebagai pemater, dari pemateri itu dapat saya biaya ( duit ), saya kumpulkan selama 7 kali, 1 kali Pemateri 500 ribu rupiah dari situ gelar karya ini kami buat dari hasil pemateri itulah menjadi 3 juta 500 ribu tidak ada dana/biaya dari sekolah", bebernya Eza.
Ditempat yang sama, Plt Dinas Pendidikan yang di Wakilkan Kabid PKT Bukhori Ginting Suka S. Pd menyampaikan, pada hari ini dilakukan SDN 132402 Tanjungbalai merupakan suatu inovasi ini acara mungkin yang pertama dilaksanakan di kota tanjungbalai khususnya pada jenjang sekolah dasar (SD) memang sama kita ketahui pada kukirikulum merdeka belajar ada namanya (P5) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
"Yang mana dalam P5 tersebut sekolah dituntut untuk membiasakan siswa-siswi melakukan suatu proyek terutama yang berkenaan dengan lingkungan sekitar di bimbing oleh guru dalam memplementasikan kurikulum merdeka belajar yang salah satunya adalah lewat P5", katanya.
Apa yang dilakukan pada hari ini sana sama kita saksikan anak anak sudah dapat dan berani melaksanakan beberapa pertunjukan salah satu pertunjukan di awal tadi yang kita lihat adalah drama mengangkat tema bagaimana lingkungan hidup harus di jaga tadi para pemain anak kita sampai mengkwatirkan jika dilingkunga kerajaanya tadi musim kemarau bagaimana cara mengatasi musim kemarau.
"Bgitu juga siswa - siswi dihubungkan dengan lingkungan yang ada disekitar kita, pada saat ini apa yang terjadi dengan kekurangan terkhusus bagi anak anak lingkunga sekitar sekolah. Kegiatan ini tanpa dana dari BOSS sampai Kasek Eza berkenan menyisihkan pendapatannya/penghasilannya untuk sebuah acara yang melibatkan seluruh peserta didik serta orang tua/wali siswa", tambahnya.
Memang saat ini perlu kita robah dan ini bukan hal yang gampang seharusnya disampaikan Kasek tadi jika kegiatan ini tidak di danai oleh APBD dan APBN seharusnya sekolah bisa menghimpun seluruh orangtua siswa yang berkenan untuk berpartisivasi, namun di daerah kita ini untuk melakukan hal seperti ini perlu benar benar dilakukan pertimbangan jangan nanti niat kita yang baik belum tentu juga di respon oleh masyarakat atau orang direspon yang positif.
"Kepada kita semua khususnya kota tanjungbalai pada didik, Kami ucapkan selamat atas hasil karya yang di tampilkan pada hari ini dengan harapan siswa di sekolah ini akan lebih meningkatkan karyanya kedepan sehingga masyarakat tau orang tua bangga bahwasanya siswa bersekolah di SDN 132402 bisa menghasilkan karya dan melakasanakan kurikulum merdeka sesuai tuntutan yang di tetapkan oleh pemerintah pusat", tandasnya Kabid PKT.
Sementara, Anggota DPRD Sumut dari fraksi Golkar Mahyaruddin Salim Batu Bara mengatakan, proses pendidikan tujuan satu bagaimana anak didik SDN 132402 bisa lebih baik kemampuan tanpil didepan umum, kedepannya ini jadi cerminan karena pepimpin masa depan harus berani.
"Seperti ditampilkan siswi kisah raja dalam mengambil kebijakan kepada negeri/masyarakatnya sehingga apa yang keputusan ketika ada masalah, ini jadi cerminan jadi pemimpin dan masa depan", ucap Anggota DPRD Sumut itu.
Lanjutnya, Yang disampaikan Kabid PKT tadi, baru satu kegiatan terlaksana pada tahun 2023 ini di SDN 132402, ini jadi jadi Tualaran, pirus menyeret kepala sekolah lainnya keguatan yang sama.
"Kami tidak bisa memberikan sumbangsih kepada sekolah ini karena Kami DPRD Sumut tidak bisa membantu SD, SMP, namun dalam komisi saya di SMA, dan SMK, ujarnya.
Diakhiri, Mahyaruddin Salim yang kerap di panggil Kadek itu memberikan hadiah berupa Tas sekolah kepada siswa - siswi yang tampil tadi bagian puisi beruntun, Pejuang, Tukang Jamu, Dokter Gigi, Pelajar, dan Peternak Ayam.
Ikut menghadiri, Anggota DPRD Sumut Mahyuruddin Salim Batu Bara, Kabit PKT Bukhori Ginting Suka S. Pd, Kasi PKT Rizwaldi, Kasi Kurikulum Muhammad Taufic Qurahman, Kepsek SDN 132403 Hj. Herlina S. Pd. Kepsek SDN 132408 Nila S. Pd. Jamilah. Nadrah Hj Asni selaku Kepsek, Guru pensiunan SDN 132402, Wali murid, Siswa-siswi dan Guru, Staf SDN 132402 Tanjungbalai.
(Iswadi Saragih)
