Acara ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mendukung Visi Presiden RI Tahun 2020 - 2024 dalam menciptakan SDM unggul untuk Indonesia Maju. Literasi dianggap sebagai faktor esensial dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif, dan berkarakter.
Dalam rangkaian acara ini, Perpustakaan Nasional RI menggelar kegiatan diskusi, penyampaian aspirasi, sosialisasi, dan diseminasi informasi terkait perpustakaan dan budaya literasi. Fokus kegiatan ini adalah mengajak masyarakat Cilegon untuk meningkatkan indeks literasinya guna mencapai kesejahteraan.
Highlight acara adalah peresmian Pojok Baca Digital oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional RI, didampingi oleh para pimpinan Kota Cilegon. Pojok Baca Digital diharapkan dapat menjadi sarana yang modern dan bermartabat untuk mendorong aksesibilitas masyarakat terhadap literatur-literatur penting.
Acara berlanjut dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon dengan Kejaksaan Negeri Cilegon, menegaskan komitmen bersama dalam pengembangan literasi. Kepala Kejaksaan Tinggi Banten memberikan sambutan sekaligus membuka acara Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto mengatakan sangat bangga dapat turut serta dalam acara Talk Show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat dan Peresmian Pojok Baca Digital di Kantor Kejaksaan Negeri Cilegon. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan visi SDM unggul demi kemajuan Indonesia
"Kami menyadari bahwa literasi memiliki peran sentral dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif, dan berkarakter. Kami melihat kegiatan ini sebagai peluang untuk memberikan kontribusi positif bagi peningkatan literasi di Kota Cilegon," ujarnya.
Talk show ini menjadi forum interaktif, diisi dengan pemberian materi oleh beberapa narasumber yang ahli di bidangnya. Sesi tanya jawab yang berlangsung kemudian melibatkan peserta secara aktif, menciptakan dinamika yang mengedukasi dan mendorong pertukaran gagasan.
(Vie)
