Menurut Supa’at pertunjukan wayang kulit pada umumnya membawakan cerita ramayana atau mahabarata, dimana dalam lakon menceritakan banyak mengajarkan budi pekerti luhur, saling mencintai dan menghormati.
Supa’at berharap, para regenerasi muda dapat tertarik dengan salah satu kesenian salah satunya yaitu wayang agar dapat mengambil segala pelajaran yang ada dalam tokoh pewayangan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain pementasan wayang oleh dalang cilik, peringatan hari wayang di Kabupaten Pemalang juga dimeriahkan dengan pementasan karawitan oleh pelajar, seminar wayang dan pementasan wayang semalam suntuk nanti malam, pungkas Supa’at.
Sebagai informasi lanjutan bahwa Hari Wayang Nasional (HWN) di Kabupaten Pemalang yang diperingati setiap tanggal 7 November, dimeriahkan oleh pementasan 2 dalang cilik Krisna Agung Binatara dari SDN 01 Banyumudal dan Bima Sena dari SMPN 2 Comal di Gedung Serbaguna Pemalang, Sabtu, 25/11/2023.
Acara Hari Wayang Nasional tersebut dibuka oleh Bupati Pemalang Mansur Hidayat dengan menyerahkan tokoh wayang Bima kepada dalang Bima Sena.
Kedua dalang cilik itu masing-masing menampilkan lakon dalam pementasannya yaitu Krisna Agung Binatara dengan lakon Anoman Duta dan Bima Sena dengan lakon Sang Bima.
Dalam kesempatan tersebut saat sesi pesan dan sambutan, Bupati Pemalang Mansur Hidayat S.T menyampaikan, atas nama pemerintah kabupaten pemalang mengucapkan "selamat hari wayang nasional" yang jatuh pada tanggal 7 November 2023.
“Walaupun telah berlalu tetapi semangat untuk menguri-uri budaya nasional bangsa yaitu wayang kulit dan wayang golek menjadi warisan dunia tak benda,” ujar Mansur Hidayat.
Mansur Hidayat juga berpesan kepada yang hadir khususnya bagi anak-anak yang masih sekolah agar menjadi generasi penerus dari perwayangan di Indonesia maupun di Kabupaten Pemalang.
“Ayo uri-uri dan lestarikan budaya asli bangsa indonesia yaitu wayang,” pungkas Mansur Hidayat. (Eko B Art).
