-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

    Pemalang Kaya Akan Hasil Bumi, Bahkan Untuk Beberapa Komoditi Pangan Selalu Mengalami Surplus

    Admin
    Tuesday, November 7, 2023, 22:20 WIB Last Updated 2023-11-07T15:20:51Z

    Pemalang,- Saat mendampingi Bupati Pemalang Mansur Hidayat, Plt Kepala Dispertan Mu’minun menyampaikan kondisi tanah di wilayah Pemalang selatan sangat baik untuk pertanian seperti ubi madu.

    Mu’minun juga mengungkapkan sudah ada dua wilayah yang disiapkan Pemkab untuk bisa menjadi program percontohan agar bisa di terapkan di kawasan lainlain yakni Kecamatan Belik dan Kecamatan Pulosari yang telah disiapkan untuk percontohan program pangan ini. 

    Mu’minun juga berharap, kedepan banyak masyarakat yang bisa ikut menanam ubi, karena selain memiliki pasar besar di luar negeri juga punya pasar tersendiri di masyarakat lokal, pungkas Mu’minun



    Pada saat Bupati Pemalang Mansur Hidayat menerima kunjungan investor asing asal Singapura, Mr. Michel yang berminat menanam sahamnya di Kabupaten Pemalang untuk salah satu komoditas pertanian yakni ubi madu. 

    Kunjungan Michel diterima Mansur di Ruang Peringgitan Kantor Bupati, Selasa (7/11/2023). 

    Kepada Michel, Mansur Hidayat menjelaskan tentang kondisi geografis Kabupaten Pemalang yang dikatakannya mirip dengan wilayah Bandung, terutama untuk Pemalang di wilayah selatan sehingga pantas kalau Pemalang juga punya ubi madu yang mirip dengan ubi cilembu di Jawa Barat.

    ”Alhamdulillah ternyata ada investor datang melirik untuk berinvestasi pada pertanian ubi,” ujar Mansur Hidayat. 



    Disisi lain, Mansur Hidayat juga menyampaikan gambaran tentang potensi Pemalang yang kaya akan hasil bumi, bahkan untuk beberapa komoditi pangan selalu mengalami surplus dan bisa menunjang kebutuhan di daerah lain.

    Terkait enzim, Ia menjelaskan pemerintah daerah melalui Disperkim dan Dispertan telah menyiapkan lahan pertanian dari masyarakat seluas 100 hektare untuk ditanami pengembangan transfer teknologi dari investor Singapura Michel. 

    Enzim, seperti yang diutarakan Mansur adalah untuk mempercepat pertumbuhan, juga untuk memperbesar tanaman ubi. Adapun investasi yang diberikan investor adalah dengan memberikan bibit serta pupuk untuk pemeliharaan tanaman pangan dan masyarakat yang menanam serta mengelola kemudian nantinya setelah panen investor yang akan memasarkanya baik ekspor maupun lokal.

    “Kita minta perusahaan harus adil, walaupun biji dan pupuk dari mereka tapi pembelian hasil panen harus dibeli dengan harga tinggi sesuai pasaran.

    Jadi mereka saling di untungkan dan proses transfer teknologi pertanian dapat berjalan,” jelas Mansur Hidayat. 


    Selanjutnya Mansur Hidayat mengatakan, Ini merupakan salah satu transfer ilmu yang baik untuk masyarakat terutama petani ubi di Pemalang, sehingga pada proses pembelian hasil panen, seperti yang diminta Mansur  perusahaan agar membeli panen dengan harga yang baik sehingga mereka para petani bisa semangat untuk menanam lagi dan ujungnya yaitu membantu kesejahteraan para petani, pungkas Mansur Hidayat. 


    (Eko B Art/Admin) 

    Komentar

    Tampilkan