Dengan adanya bantuan anggaran tersebut, diharapkan menjadi titik terang dalam permasalahan kesejahteraan GTT di Pemalang.
Selain itu, gelontoran dana sebanyak Rp 25 milyar yang dialokasikan kepada kesejahteraan guru PAUD/TK, dinilai menjadi kemajuan dalam menanggapi isu rendahnya kesejahteraan guru di Pemalang. Sehingga, pihaknya mengapresiasi terhadap langkah Pemkab dalam menangani kelayakan upah para guru.
Namun demikian, pihaknya selaku ketua Komisi D akan terus memberi dorongan dam masukan kepada Pemkab, supaya kesejahteraan guru dapat merata di berbagai jenjang. “Kami mengapresiasi atas kebijakan Pak Bupati yang berupaya memperhatikan kesejahteraan guru.
Biar begitu masukan-masukan tetap kami sampaikan. Harapannya agar kesejahteraan guru meluas ke berbagai jenjang,” ujar Nuryani.
Bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) sering kali dimaknai tentang bagaimana pencapaian guru sebagai tenaga pendidik dalam mengabdi untuk negeri. HGN juga erat dikaitkan dengan momen tingkat kesejahteraan guru yang belakangan menjadi sorotan banyak pihak.
Demikian disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Pemalang Nuryani disela sela kesibukannya, Jumat (24/11/2023).
Nuryani juga berpendapat mengenai makna yang bisa diambil dalam peringatan Hari Guru. Ia menilai, guru adalah pilar utama dan teladan bagi siswa juga masyarakat. Maka dengan fokus berbenah dan meningkatkan kapabilitas pengajaran serta pemahaman kurikulum, diharapkan dapat menaikkan kualitas SDM yang tercipta, khususnya di Pemalang.
“Kami memaknai Hari Guru ini untuk saling bersama-sama membangkitkan semangat demi menciptakan pendidikan Pemalang semakin baik. Kami mengajak para guru untuk terus menambah kualitas diri seperti menjalankan kurikulum dengan sebaik mungkin,” ungkap Nuryani.
Nuryani juga menjelaskan memahami bahwa sekalipun dalam hal ini peningkatan kualitas guru juga mesti diimbangi dengan kesejahteraan yang mereka dapat. Untuk itu, pihaknya mengaku selalu mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar terus mengupayakan kesejahteraan guru terkhusus bagi Guru Tidak Tetap (GTT) yang belakangan santer diperjuangkan oleh organisasi terkait, pungkas Nuryani.
(Eko B Art)
