Pasalnya, banyak kejadian gudang minyak asal Sungai Angit Kabupaten Musi Banyuasin di Kabupaten Ogan Ilir terbakar akibat Karhutla.
Ini seperti yang sudah terjadi tiga kali di Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir tepatnya dua gudang di Desa Payakabung, dan satu Gudang di Pulau Semambu.
Bahasa tiarap atau tutup ini, masih menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat. Tutup betul apa hanya sekedar mengelabuhi petugas dan masyarakat.
Tapi yang pasti, tiap kali ada gudang minyak ilegal di Ogan Ilir terbakar, pemilik gudang cuci tangan alias cari aman, dengan menumbalkan penjaga gudang.
Benar apa salah? Masih jadi pertanyaan. Yang pasti tiap kali ada rilis kebakaran gudang di Mapolresta Ogan Ilir hanya pekerja yang ditetapkan tersangka, sedangkan pemilik gudang aman.
Bahkan hasil investigasi media ini, gudang yang sempat terbakar beralih ke lokasi lain untuk membuka lagi.
"Memang lagi tutup sekarang, tapi malam ketika banyak orang tidur mulai ada aktivitas," ujar warga Tanjung Pering yang menolak namanya di publis.
Banyak gudang saat dikonfirmasi mengakui gudang minyak ilegal nya tutup sementara. "Tutup dulu pak, banyak Dumas (pengaduan masyaŕkat)," singkatnya.
(TIM/Admin)
