Melawi - Tokoh Dayak Pangin juga Anggota DAD yg ada di kabupaten Melawi mengingatkan masyarakat pemilih khususnya wilayah Kabupaten Melawi untuk selektif dan cerdas dalam memilih calon wakil rakyat nya di dapil nya masing-masing pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Ginyu, yg juga sebagai tokoh masyarakat dan juga pernah terjun ke dunia politik.
Mengingatkan kepada para caleg agar manakala terpilih nant betul-betul membangun masyarakat sesuai dengan visi dan misi waktu dia sosialisasikan diri nya ke daerah pemilihnya itu Jangan nanti setelah terpilih jangankan datang ke daerah pemilih nya No kontak HPnya juga sudah tidak bisa di hubungi ini yang kadang terjadi takala mereka sudah terpilih",ucap Ginyu kepada Media ini. Rabu, 29/11/2024
Kan sudah 5 tahun Menjabat sebagai wakil rakyat Anggota (DPRD) baik itu DPRD kabupaten, DPRD propinsi dan bahkan DPR.RI pusat. namun ada juga yang tidak pernah turun ke akar rumputnya kemana sajakan, Pas mau pileg lagi baru pada sibuk seolah-olah peduli," ucap Ginyu.
Ginyu, menilai fenomena caleg yang seolah berjanji merakyat dan dekat dengan rakyat dengan memberi no Hp pribadi yg katanya siap di hubungi jika ada permasalahan dan persoalan yg di hadapi masyarakat namun,setelah duduk menjadi anggota dewan kadang no HP nya juga kadang tidak aktif lagi. Dan kalau pun aktif jarang di angkat dan di angkat pun banyak alasan ",ucapnya lagi.
Ini salah satu contoh jangan cepat percaya dgn janji-janji caleg kita harus tahu track record dan rekam jejak serta latarbelakang nya ,ini tidak semua namun kebanyakan yang terjadi hari ini memang seperti apa yang sampaikan", kata Ginyu.
Begitu juga untuk para calon baru legislatif ( caleg) yang akan ikut dalam kontestan politik tahun ini benar-benar menyampaikan visi dan misi dgn baik kepada masyarakat .dan manakala terpilih nant betul-betullah menjalankan sesuai dgn visi misi yg dijanjikan dengan masyarakat waktu kampanye itu jangan nanti setelah duduk lalu lupa dengan janji manisnya.
Dia juga menyampaikan di tengah banyak nya janji dan retorika politik saat masa kampanye nanti sulit untuk membedakan mana fakta dan mana itu fiksi", tegas Ginyu.
(Musa)