CILEGON,- Dinas Kesehatan kota Cilegon melalui bidang Pemberdayaan Masyarakat menggelar kegiatan Makan Buah Sayur dan Aktivitas Fisik serta Penanganan Stunting di aula kecamatan Citangkil, kota Cilegon, Kamis (9/11/2023).
Kegiatan dihadiri oleh, kepala dinas kesehatan kota Cilegon, Camat Citangkil serta Lurah Se-kecamatan Citangkil, Kepala UPTD Puskesmas Citangkil 1 dan Puskesmas Citangkil 2, Ketua Baznas Kota Cilegon, PKK kecamatan dan kelurahan, Kader Posyandu dan Masyarakat ibu hamil.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan kota Cilegon, Rully Kusuma Wardani dalam sambutannya menyampaikan, tujuan Gerakan makan buah sayur, aktivitas fisik dan kampanye edukasi pencegahan Stunting di kecamatan Citangkil untuk meningkatkan pembudayaan masyarakat hidup sehat (Germas) dalam mendukung upaya mencegah terjadinya peningkatan Stunting serta edukasi pencegahan Stunting di masyarakat.
Lanjut, Rully juga mengatakan bahwa Gerakan hidup sehat (Germas) adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meningkatkan kebiasaan dan perilaku masyarakat dan meninggalkan perilaku yang kurang sehat. Aksi Germas juga diikuti dengan memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
Pengoptimalan Germas harus dilakukan secara terus-menerus agar perilaku hidup sehat menjadi budaya di masyarakat. Gerakan dengan aktivitas fisik sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan aktivitas fisik dalam mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM).
Mengingat kasus PTM, kata Rully, sesuai dengan data Dinkes kota Cilegon sudah tinggi dibandingkan penyakit menular. Oleh karena itu, kegiatan dari Germas ini upaya untuk pencegahan. Karena Penyakit PTM ini deretan penyakit yang berbiaya tinggi, sekali orang terkena penyakit PTM itu cenderung untuk berobat seumur hidup. Seperti jantung, tekanan darah tinggi, struk, gagal ginjal dan diabetes.
"Jadi yang terbanyak ini kalau yang ada datanya sampai saat ini itu tekanan darah tinggi, hipertensi, kencing manis dan jantung. Jadi ini sangat menggerus keuangan untuk dibidang pembiayaan kesehatan baik secara nasional maupun daerah," ungkap Rully.
"Nah dengan dimasifkannya kegiatan Germas ini diharapkan semua lapisan masyarakat untuk paham atau sadar bahwasanya Penyakit Tidak Menular ini tidak boleh diremehkan. Karena lebih baik itu mencegah daripada mengobati," ujarnya.
Selain itu, Rully juga menjelaskan, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi Proris dan Inspeksi yang berulang yang di tandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar yang telah di tetapkan. Stunting pada anak dapat di cegah melalui gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan termasuk posyandu.
"Untuk penurunan Stunting secara nasional juga sudah kami lakukan dan kami di jajaran kesehatan itu akan bekerja keras di pencegahannya, ini sudah kita mulai untuk siswi SMP dengan kami memberikan tablet tambahan darah untuk mereka minum seminggu sekali karena mereka sudah mengalami menstruasi supaya untuk pencegahan anemia dan untuk tahap selanjutnya jangka panjangnya supaya HB nya tidak rendah," ungkapnya.
"Dan ini penting sekali karena calon anak itu akan punya kwalitas yang bagus kalau lahir dari ibu yang sehat, kalau ibunya sendiri aja bermasalah dengan kesehatan nya sulit di harapkan nanti melahirkan generasi yang berkualitas," sambungnya.
Rully berharap, kegiatan kampanye Germas dan kampanye edukasi pencegahan Stunting dapat bermanfaat untuk kita semua," tutupnya.
(Vie/ Admin)