Cilegon, - Dinas Kesehatan Kota Cilegon menggelar kegiatan Gerakan Makan Buah dan Sayur, Aktifitas Fisik, serta Penanganan Stunting, bertempat di Aula Kecamatan Grogol, Rabu (8/11/2023).
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Rully Kusuma Wardani mengatakan, kegiatan gerakan masyarakat hidup sehat tersebut merupakan perintah kementerian kesehatan yang harus dilaksanakan secara masif dan diketahui oleh pimpinan daerah. Saat ini dinas kesehatan sudah melakukan sosialisasi di 6 kecamatan dari 8 kecamatan di kota Cilegon.
"Kemarin sudah berkeliling dan hari ini sudah 6 kecamatan dan Alhamdulillah pak walikota juga sempat hadir di kecamatan Jombang, untuk hari ini beliau tidak bisa hadir karena sedang ada kegiatan di Bandung kalau ga salah dengan Bapeda," ucapnya.
"Kegiatan gerakan masyarakat hidup sehat ini mengambil salah satu indikator nya yaitu makan buah dan sayur serta aktivitas fisik. Karena ini terkait dengan hasil PIS-PK, jadi penilaian survai rumah tangga yang dilakukan oleh petugas kami beserta puskesmas dimana nilai dari makan buah dan sayur dan aktivitas fisik ini perlu di tingkatkan," ujarnya.
Rully mengungkapkan, terkait dengan data kasus yang ada di Dinas Kesehatan bahwasanya PTM (penyakit tidak menular) itu sekarang lebih tinggi daripada penyakit menular, dan salah satu disebabkannya oleh kurangnya mengkonsumsi buah dan sayuran, terutama sayuran dan kemudian kurang juga aktivitas fisik. Kata dia, penyakit PTM yang dulunya kebanyakan di derita oleh usia lanjut sekarang sudah mengenai usia produktif bahkan usia anak-anak.
"Makanya itu perlu digalakkan, sekaligus ini untuk penanganan Stunting, karena kami semua kabupaten/kota di target oleh kementerian kesehatan untuk bisa menurunkan Stunting di wilayahnya masing-masing. Jadi sesuai dengan Perpres itu harus turun sampai dengan 14%," ungkapnya.
"Insyaallah kalau cilegon sudah bisa mencapai target ini, tapi pak walikota menginginkan lebih bagus lagi bisa sampai satu digit kurang lebih di 9%. Makanya kami berupaya semoga bisa di wujudkan tapi yang jelas untuk target nasional pasti terlampaui. Kami optimis," sambungnya.
Dalam penangan Stunting, Rully mengatakan dari jajaran kesehatan tidak mau seperti pemadam kebakaran dimana setelah kejadian baru ribut, karena ini hasilnya akan kurang efektif jika sudah kejadian. Oleh karena itu, pihaknya terus bekerja keras di dalam pencegahan dan sudah mulai bergerak mulai dari calon ibu yaitu dari remaja putri yang sudah Haid itu sekitar SMP.
"Kami dari Dinas Kesehatan sudah berkeliling memberikan tablet tambahan darah yang di konsumsi seminggu sekali untuk mencegah anemia karena ini akan berakibat kalau kedepannya itu berhubungan sama HB nya dia kalau sudah nanti hamil, ini bahaya kalau untuk ibu hamil itu HB nya 10 atau di bawah 10 itu mengkhawatirkan. Mau dia lahir normal atau pun sesar karena nanti di khawatirkan jika nanti terjadi pendarahan atau bleeding itu harus transfusi. Makanya kondisi badan kita tidak bisa di sulap jadi harus diproses direncanakan, nah itu ini jalannya lama perlu perjalanan dan ini di mulai dari itu kami sudah bergerak sejak SMP untuk remaja putri nya," ujarnya.
Dan ibu-ibu hamil yang hadir hari ini juga Dinas Kesehatan menginformasikan makanan dan minuman yang bagus dan yang berbahaya untuk kehamilan. Selain itu, harus melakukan kontrol kehamilannya selama 4 bulan.
"Himbauannya sih paling sedikit empat sampai enam kali tapi kami ingin setiap bulan untuk kontrol, karenakan kondisi tiap ibu itu tidak sama ada yang tahan banting dan tidak, ada yang sehat ada yang pertama sehat tiba-tiba ada masalah seperti itu," tuturnya.
"Tadi juga di respon dengan pertanyaan jadi kita kasih materi, tanya, kasih materi, tanya supaya meraka paham dan mengerti apa yang kita berikan,"pungkasnya pungkasnya.
(Vie/Admin)