-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

    Masyarakat Menengah Kebawah Mengeluh, Akibat Harga Beras Naik

    Tuesday, September 19, 2023, 23:44 WIB Last Updated 2023-09-19T16:44:16Z


    Nias selatan
    , - Terkait dengan harga beras yang melambung tinggi di grosir dan penjual eceran dipasar Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan, masyarakat menengah kebawah menjerit.


    Dari hasil pantauan sejumlah awak media dilapangan, baik penjual grosir maupun penjual eceran benar adanya harga sembako khususnya beras melambung tinggi dari harga biasanya.


    Diperkirakan dalam sebulan terakhir ini, harga beras mengalami tiga kali kenaikan harga, beras merek 888 berat 30kg/zak Rp 360.000 menjadi Rp 420.000/zak, merek Bintang 5 berat 25kg/zak Rp 320.000 menjadi Rp 365.000/zak, serta merek beras yang lain harganya juga ikut naik.


    "Salah seorang grosir beras di Teluk Dalam Nisel yang tidak mau namanya disebutkan, kepada wartawan menyampaikan bahwa benar, sejak sebulan terakhir ini tiga kali mengalami kenaikan harga.


    Kenaikan harga dalam beberapa minggu ini kurang tau  saya, kalau masalah kesediaan atau stok beras tetap ada suplai dari luar daerah, katanya kepada awak media.


    Di tempat terpisah Ketua DPC Pemuda Peduli Nias (PPN) Kabupaten Nias Selatan, Heldis Loi, meminta kepda pemerintah agar turun ke pasar untuk mengontrol stabilitas harga beras serta ketersediaan sembako, sebab harga beras saat ini cukup membuat resah masyarakat kalangan menengah kebawah. 


    Menurutnya, kenaikan harga beras tersebut akan menjadi masalah besar bagi masyarakat jika tidak segera ditinjaklanjuti, karena beras merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar.


    “Harus segera ada langkah-langkah yang konkret dari pemerintah daerah atas kenaikan harga beras yang saat ini menjadi keluhan masyarakat," ujar Ketua PPN Nias Selatan. 


    Heldis Loi meminta Pemerintah  untuk secepatnya melakukan pengendalian harga beras dengan melakukan operasi pasar, agar kenaikan harga beras tersebut bisa teratasi sehingga masyarakt bisa terbantu.


    "Kita berharap kepada Pemerintah Kabupaten Nias Selatan agar dapat melaksanakan operasi pasar, jangan sampai kenaikan harga beras tersebut tidak terkendali nantinya," pungkasnya.


    SG (50), seorang pekerja kernek tukang bangunan yang berpenghasilan Rp 80.000/hari. Dia mengeluh bahwa saat sekarang ini harga sembako ikut melambung tinggi seperti harga beras naik.


    Dengan penghasilan pas-pasan sebagai buruh bangunan cukup terasa dampaknya kepada kami sebagai masyarakat miskin," ujarnya.


    Lanjut SG, contohnya saya satu-satunya tulang punggung keluarga menafkahi istri dan empat orang anak, tidaklah cukup gaji Rp. 80.000/hari, mungkin bagi pejabat dan yang berpenghasilan besar kenaikan harga sembako Ini tidaklah dirasakan.


    Tentunya kami sebagai masyarakat miskin mengharapkan pemerintah, baik yang ada di pusat maupun daerah agar menjadi perhatian khusus atas kebaikan harga sembako khususnya beras," harapnya.


    Begitu juga dengan Ina Sauli Zidomi (49) berstatus janda, sangat mengeluh terkait kenaikan harga sembako khususnya beras yang tak terkendali. Sudah susah tambah sudah lagi," imbuhnya.


    "Dalam situasi seperti ini, kami sebagai rakyat kecil dan miskin hanya bisa mengeluh dan memohon kepada Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten Nias Selatan  untuk mencari solusi terkait harga beras ini," tandasnya.


    Terkait masalah tersebut diatas diruang kerjanya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nias Selatan, F. Martin Ley menyampaikan kepada wartawan, masalah kenaikan harga sembako khususnya beras memang benar naik, tapi naik harga beras bukan Nias Selatan saja tetapi seluruh Indonesia.


    "Tadi kita menyempatkan diri menanyakan harga beras di UD. Thomas, benar rata-rata jenis beras harga perkiraan naik 20%.


    Terkait kebijakan kita tidak bisa berdiri karena bukan lokal soalnya ini merupakan situasional, kalau kami disini hanya memantau harga," ungkapnya.


    Dia menghimbau kepada para pedagang jangan sampai ada kenaikan harga diluar harga net. 


    Lanjut Martin Ley, sesuai disampaikan UD. Thomas bagaimana kami tidak menaikkan harga sementara harga diluar daerah (Pulau Nias) sudah pada naik. 


    Kadis juga berpesan jangan sampai ada penimbunan sembako memanfaatkan situasi saat sekarang ini. Kita akan menindak sesuai tupoksi kita," tandasnya.


    Penulis : Tim

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan