Aceh Utara, - Isu permainan mafia tanah Gampong Binje Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, terkuak dari hasil lidik dengan beberapa warga yang tidak mau dipublikasikan namanya dan akan berimbas banyak oknum yang terlibat, permainan yang telah disusun rapi oleh dalangnya M. Yusuf Meudehak, hal ini telah banyak terjadi diberbagai daerah di Indonesia yang modus penjualannya berlapis-lapis sehingga bisa melahirkan AJB atau Sertifikat tanah.
Modus permainan tanah memang dilakoni dengan cukup rapi hingga tak tercium perbuatannya, dan tanpa takut untuk melakukannya, karena secara administrasi melibatkan Kadus, Sekdes dan Kades sendiri kemudian membawa kekantor camat untuk disahkan oleh camat sebagai PPATK ditingkat kecamatan.
Namun sangat disayangkan AJB 2011 yang dipegang oleh Samsulbahri merupakan warisan orang tua yang harus dapat dipertanggung jawabkan dihadapan hukum terhadap kebenaran tanah yang berdalih dibeli dari M. Jafar Ismail dengan luas tanah 200 M² yang kini telah mengembung seperti balon raksaa dengan luas 644 M² yang tertera dalam AJB 2011 meluas hingga 1 berbanding 4 sehingga mecaplok tanah milik Muhammad Nasir, ST. MM yang kini sudah dibangun bangunan gedung sekolah SMK yang dibeliannya dari H. Rochhandiono yang merupakan pensiunan pegawai AAF diwaktu itu ditahun 2010 dengan harga tanah 20.000 per-M² dan telah mendapat AJB sah dari pihak Desa dan PPATK Kecamatan Nisam tahun 2010.
Dari AJB tahun 2011 yang dimiliki oleh Samsulbahri sebelum dialihkan dengan modus penjualan kembali kepada Afifuddin, SE dengan AJB tahun 2013 Afifuddin, SE merupakan menantu M. Yusuf Meudehak dari anak pertamanya Yusniah yang dilakukan secara khusus dalam menghilangkan BB yang seterusnya diwariskan kepada anaknya untuk mendapatkan tanah sekolah SMK tersebut secara paksa sehingga bisa mendapatkan keuntungan besar dalam usaha perampasan tanah sekolah tersebut untuk menjadi milik sah buat anaknya Samsulbahri, begitulah ulah permainan mafia tanah dalam memuluskan permainannya Kemafiaannya dengan megonta ganti AJB 2011 ke AJB 2013.
Yang menjadi tanda tanya dipermainan mafia tanah yang dilakoni oleh M. Yusuf Meudehak ini seperti tidak memperhitungkan kebaikan dan keruugian bagi keluarganya sehingga mendorong anak-anaknya kelembah kenistaan atas warisan permainan mafia yang dititipkan untuk terus diperjuangkan hak-hak yang melekat dalam AJB-AJB yang dimiliki anaknya baik AJB 2011 maupun AJB 2013.
Penulis : Abunas
Editor : Admin
