Aceh Utara, - Kejadian penganiaan terhadap pemilik sekolah bapak Muhammad Nasir beserta istri dan anak dibawah umur yang dilakukan masa yang digerakkan oleh Samsulbahri beserta Murhaban Geuchik Gampong Binje Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, setelah kejadian tersebut sangat terpegaruh pada kegoncangan fisikologi kejiwaan anak sehingga membuat troma dari perbuatan anarkis pihak masyarakat Binje.
Kerugian yang sangat fatal yang terjadi saat pengganiaan pemilik sekolah SMK oleh masa gampong Binje dalam lingkungan salah satu sekolah SMK dikecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara adalah pada kejiwaan anak dibawah umur sehingga fisikologi anak tergoncang dengan ulah mereka tanpa sadar telah merenggut hak-hak kebebasan anak dan mental anak yang berkepanjangan, dan mereka para pihak harus bertanggung jawab terhadap hal tersebut.
Menurut Muhammad Nasir selaku pemilik sekolah tersebut menyesalkan perbuatan anarkis masa yang digerakkan oleh Samsulbahri dan Marhaban selaku Geuchik Gampong Binje tersebut, karena akan berakibat fatal apalagi telah terjadi penganiaan terhadap perempuan dan anak dibawah, perlindungan hak-hak perempuan dan anak dibawah umur harus dapat dipertanggung jawabkan dimeja hukum, karena perbuatan anarkis yang dimotori oleh Samsulbahri dan Murhaban tersebut, apalagi Murhaban tersebut selaku Geuchik Gampong Binje orang yang telah dituakan digampong tersebut tega melakukannya hal-hal bersifat anarkis dengan cara. pengarahan masa untuk melakukan penganiaan masal terhadap keluarga kami, jadi mesti dapat dipertanggung jawabkan ucapnya disaat mengakhiri percakaapanya dengan awak media.
Kerugian lain disamping kerugian mental yang dialami pihak sekolah saat penganiaan tersebut ada juga kerugian material seperti pagar disamping rumah dinas dihancurkan dan diobrak-abrik oleh masa, dua sumur MCK cincin beserta tiang pembuangan udara dihancurkan, Tiang parabola bersama perangkat luar parabola dicopot dan dirusak, kadang ayam dirobohkan oleh masa Samsulbahri dan Murhaban.
Penulis : Abunas
