-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Kepala Dinkes Pemalang "Hingga Bulan Agustus Tahun 2023 Sudah Tidak Ditemukan Kasus Positif Frambusia di Kabupaten Pemalang"

    Metronewstv.co.id
    Wednesday, September 20, 2023, 17:09 WIB Last Updated 2023-09-20T10:09:24Z


    Pemalang
    , - Kepala Dinkes Pemalang dr, Yulies Nuraya menyampaikan bahwa Surveilans Frambusia adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian Frambusia dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan Frambusia untuk memperoleh serta memberikan informasi guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien.


    Dan selanjutnya melakukan wawancara dengan masing-masing perwakilan puskesmas (bagian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular) yang rencananya, dalam kurun waktu tiga hari di Pemalang, Tim surveyor akan melakukan survei di salah satu puskesmas di Pemalang.


    Secara umum, kasus Frambusia (patek) di Indonesia sudah jarang ditemui termasuk di Kabupaten Pemalang. Hasil rekapitulasi laporan bulanan kasus Frambusia dari puskesmas hingga bulan Agustus tahun 2023 sudah tidak ditemukan kasus positif Frambusia di Kabupaten Pemalang, pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, dr. Yulies Nuraya saat menerima Tim Surveyor Eradikasi Frambusia Provinsi Jawa Tengah dalam acara Penilaian Sertifikat Eradikasi Frambusia Kabupaten Pemalang Tahun 2023 di Pendopo setempat, Selasa (19/9/2023).


    Dalam acara yang diikuti 25 perwakilan Puskesmas se Kabupaten Pemalang, selanjutnya Yulies Nuraya menjelaskan, bahwa Frambusia merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan secara terus-menerus secara efektif dan efesien. 


    “Frambusia merupakan penyakit yang termasuk ke dalam kelompok penyakit tropis terabaikan,” ujar Yulies Nuraya. 


    Secara detail, Ia menguraikan, Frambusia atau dalam beberapa bahasa daerah disebut yaws, patek, puru, buba, pian, parangi ambalo,  adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri treponema pertenue yang hidup di daerah tropis.


    “Penularan Frambusia sendiri melalui lalat atau melalui kontak langsung dari cairan luka penderita ke orang yang mempunyai kulit yang luka atau tidak utuh  dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat menyebabkan cacat pada tulang,” pungkas Yulies Nuraya.


    Penulis : Eko B Art

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan