-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

     

    Tongam Manalu SH, MH., Copot Kadis Pendidikan Taput Dan 15 Kepala SMP, Yang Tidak Mendukung Program Bupati Tingkatkan SDM Lewat Pendidikan

    Thursday, August 3, 2023, 21:22 WIB Last Updated 2023-08-03T14:22:47Z


    Taput
    , - Pengacara Kondang Tongam Manalu SH, MH, salahsatu Dosen Fakultas Hukum Universitas Tapanuli Utara, Anggota Dewan Pakar Perhimpunan Intelijensia Kristen Indonesia(FIKI) Cabang Tapanuli Utara, Ketua Umum Forsabonansa Indonesia(Forum Persaudaraan Argado Bonanipinasa) turut angkat bicara, terkait Pelaksanaan Program lomba Literasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lomba bercerita, menciptakan puisi, dengan ragam thema seperti lingkungan hidup, demokrasi dan pelastarian budaya gagal dilaksanakan, karena peserta tidak hadir di hari H: "Tongam Manalu SH, MH sangat menyesalkan kejadian tersebut dengan membaca berita di media, adanya acara program literasi kemendikbud gagal dilaksanakan, dengan tiba-tiba diketahui hingga ke jam yang ditentukan para peserta tidak satupun yang hadir di tempat perlombaan, pada hari Senin( 31/7), Kamis 3 Agustus 2023.



    Acara Lomba Literasi yang diprogramkan Kemendikbud dan diselenggarakan Yayasan Bisukma Bangun Bangsa,batal terlaksana karena peserta tidak satu orang pun hadir dari 20 sekolah sasaran yang telah diplot mengikuti acara penting itu, dari 16 SMP yang sudah terdaftar menyatakan kesiapan ikut lomba, sebelumnya pihak sekolah, siswa, orang tua siswa telah dikorbankan oleh oknum Kepala Dinas Tapanuli Utara dan 16 Kepala SMP yang sudah terdaftar mengikuti lomba tanpa diketahui alasan peserta dan undangan tidak hadir, untuk itu Tongam Manalu SH, MH minta Bupati Tapanuli Utara Dr.Nikson Nababan Msi, copot Kadis Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara Bontor Hutasoit dan 16 Kepala SMP yang sudah terdaftar untuk mengikuti lomba, tegasnya dengan nada kesal.


    Dr.Erikson Sianipar menceritakan kronologis batalnya perlombaan lewat telepon genggamnya, hingga pukul 11.00 Wib tampak hadir hanya panitia lomba, ketua BISUKMA saya sendiri Dr Erikson Sianipar, tiga orang juri, dan beberapa  wartawan saat itu ditempat Sopo Partukkoan Milik Pemkab Tapanuli Utara.


    Program literasi ini bukan program saya, melainkan progran Mendikbut Republik Indonesi, cuman Bisukma menjalankan program ini di Tapanuli Utara, tujuan hanya untuk membangun sumber daya manusia(SDM) yang berkualitas bukan tujuan politik.


    Saya heran untuk melakukan kegiatan literisasi ini saya sebagai Ketua Bisukma, telah mengundang Bupati Nikson Nababan, untuk menghadiri acara lomba, namun beliau mengatakan berhalangan karena ada kegiatan lain.


    Demikian juga Kepala Dinas Pendidikan Taput Bontor Hutasoit turut diundang, namun dihadiri Sekdisbud Martua Lumbangaol.


    16 Kepala SMP dan siswa yang sudah terdaftar dan sudah melakukan pelatihan hampir tigabulan menjadi siasia, kepala sekolah tidak memberikan informasi kenapa mereka peserta tidak hadir di hari H, ujarnya.


    Martua Lumban Gaol Sekdisdiknas Taput mewakili Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Utara hadir dengan terlambat mengatakan, saya baru pagi tadi mengetahui kegiatan ini, karena sebelumnya tidak ada laporan maupun undangan resmi terkait kegiatan tersebut, saya yang mewakili, karena Kepala Dinas Pendidikan Taput ada kegiatan yang lain.



    Panitia Literasi telah mengemas acara itu sedemikian rupa,  mempersiapkan segala sesuatunya di Gedung Nasional, semuanya itu jadi sia-sia. 


    Suasana pun tampak lengang, dan wajah panitia dan juri kelihatan muram, bahkan Liaviola Pasaribu salah satu staf inti BISUKMA menangis saat menyampaikan tanggapannya, karena dia salah satu yang paling sibuk mengurus persiapan lomba. 


    Panitia dan juri juga kelihatan sedih, mungkin merasa terpukul dengan kejadian di luar dugaan itu.


    Erikson Sianipar dalam keterangannya kepada wartawan, menyatakan kekecewaan mendalam atas peristiwa yang tak disangka itu. “Bisukma sudah mengkordinasikan dengan rapi, kelengkapan administrasi dan persiapan materi lomba yang telah disampaikan jauh hari sebelum hari pelaksanaan, selain telah dikonfirmasi kepada pihak terkait, ” papar Erikson di tengah kekecewaannya.


    Ia mengungkapkan kejanggalan dengan adanya informasi, bahwa para kepala sekolah dihimbau melarang siswanya menghadiri acara tersebut, namun siapa yang memberi perintah/ arahan tersebut masih menjadi teka-teki yang perlu ditelusuri.


    Penulis : Edys lumbantoruan

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan