Painan, - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumatera Barat resmi hari ini menutup Baitul Arqam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pesisir Selatan dari tanggal 17 - 19 Agustus 2023 di Hotel Anardio Painan.
Penutupan kegiatan Baitul Arqam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan kegiatan pengkaderan yang wajib diikuti oleh semua unsur pimpinan Muhammadiyah
Dalam acara penutupan Baitul Arqam tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang di wakili oleh Drs. H. Zaitul Ikhlas Saat, M. Si beserta rombongan, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiah Provinsi Sumatera Barat Dr. Surhaini, M.Pd, MPK SDI, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pesisir Selatan H. Aprizal, M.Ag dan Tim Master of Taraining dari Provinsi Sumatera Barat.
Dalam sambutanya "Zaitul Ikhlas" menyampaikan ucapan terima kasih kepada MPK SDI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat dan kepada Panitia penyelenggara Baitul Arqam, perlu diketahui Bapak ibu yang ikut Baitul Arqam ini adalah orang pilihan," kata Zaitul Ikhlas, karena puluhan ribu masyarakat perserikatan muhammadiyah yang menggantungkan harapanya kepada Bapak Ibu sekalian.
Bapak Ibu sekalian merupakan leader dalam perserikatan muhammadiyah, leader tidak akan mau terpengaruh dengan masalah, seorang leader akan menjadikan masalah sebagai peluang, leader akan selalu belajar kepada fenomena alam dengan istilah "alam takambang jadi guru", seorang leader harus mempunyai pandangan jauh kedepan, Leader itu diibaratkan bagaikan layang-layang harus berani menantang angin.
Menggerakan muhammadiyah tidak sama dengan menggerakan organisasi lain, Muhamadiyah ini adalah organisasi pergerakan Islam, harapan dari "Zaitul" muhammadiyah di Pessel harus di perhitungkan orang ditingkat Sumbar, jangan kita terlalu banyak berorentasi kepada masa lalu, dan jangan pula terlalu banyak melihat kebelakang, PDM pessel harus mampu untuk berdialog dengan pemerintah dan dapat memberikan kontribusi yang kontrutif untuk kemajuan daerah.
Disamping itu "Zaitul" juga berpesan kepada PDM Pessel kami dari PWM Sumbar ibarat membuat rendang kami hanya sekedar mencarikan daging segar, sedangkan untuk menjadikan rendang bapak - bapak, ibu-ibu sendiri yg akan meraciknya sehingga rendang itu akan terasa enak dan gurih, tantangan perserikatan muhammadiyah kedepan akan lebih berat, oleh karena Bapak-bapak, Ibu-ibu sebagai leader harus mampu merobah tantangan menjadi peluang untuk kemajuan muhammadiyah kedepan.
Setelah motivasi dan semangat kepemimpinan yang disampaikan "Zaitul" kepada peserta Baitul Arqam langsung ditutup secara resmi oleh Zaitul dengan membaca Hamdallah.
Penulid : Alp/Enik, SH
Editor : Admin