Painan, - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pesisir Selatan mengadakan Darul Arqom terpadu di Hotel Anardio Painan, 17/08/2023
Dalam kegiatan Darul Arqom terpadu Pimpinan Muhammadiyah dan Pimpinan Aisyiah di hotel Anardio Painan dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sumatera Barat Dr. Bakhtiar, M.Ag, Sekeretaris PWM Drs. H. Apris, MM dan Tim Master of Taraining dari Provinsi Sumatera Barat.
Sebelum acara dimulai sambutan pertama disampaikan oleh ketua Panitia Mardianton, M. Pd, dalam penyampainya Mardianton mengucapkan terima kasih kepada semua hadirin yang hadir yang telah meluangkan waktu untuk ikut Baitul Arqom terpadu ini, karena Baitul Arqom ini merupakan pelatihan dasar kepemimpinan yang harus diikuti oleh semua kader muhammadiyah dan juga merupakan roh kebersamaan " kata Mardianton", dengan tema kegiatan Baitul Arqom Peneguhan Idiologi Konsolidasi Organisasi dan Kepemimpinan untuk Islam berkemajuan di Pesisir Selatan, Painan Hotel Anordio, 17 - 19 Agustus 2023.
Selanjutnya sambutan disampaikan oleh Ketua Pimpinanan Daerah Muhammadiyah H. Aprisal, M.Ag dalam sambutanya Aprisal menyapaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua peserta untuk dapat mengikuti Baitul Arqom ini sampai selesai dan ucapakan terima kasih juga di sampaikan kepada Ketua PWM Provinsi Sumatera Barat beserta rombongan yang telah hadir bersama kami dalam rangka membuka acara Baitul Arqom terpadu walaupun hujan deras dan disertai jalan longsor namun tetap semangat, semoga langkah ketua PWM ini dicatat oleh Allah SWT sebagai amal Ibadah.
Selamjutnya sambutan dan sekaligus membuka acara kegiatan Baitul Arqom terpadu disampaikan oleh ketua PWM Provinsi Sumatera Barat Dr. Bakhtiar, M. Ag dalam sambutannya Bakhtiar menyampaikan Baitul Arqom terpadu untuk kepemimpinan di tingkat daerah baru pertama kali dilaksanakan, memang ada agenda PWM yang di cencel untuk memprioritaskan Program Baitul Arqom ini, "kata Bakhtiar, hari ini kita mengetahui bahwa Muhammadiyah banyak Problem karena ketentuan muhammadiyah tidak lagi dijalankan oleh pimpinan muhammadiyah itu sendiri, begitu selesai Musda ada sebagian pimpinan muhammadiyah yang tidak mau tahu dengan kegiatan muhammadiyah, ada acara yang dilakukan di tingkat daerah tidak mau tahu saja. Hampir setiap periode mengalami problem demikian.
Sebenarnya amanah dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada kita harus di pertanggung jawabkan baik kepada sesama maupun kepada Allah SWT nantinya.
Selama ini pimpinan muhammadiyah kurang tersadarkan dan mereka merasa tidak bersalah, oleh karena itu Baitul Arqom ini tujuannya adalah untuk menyamakan Frekuwensi kita kedepan, harus kita samakan ideologi kedepan di level pimpinan, karena banyak di tingkat level pimpinan ideologi muhammadiyah yang merosot, banyak kader muhammadiyah yang aktif di Salafi, tablig dan lain - lain ini akan menggangu ideologi muhammadiyah.
Disetiap level, "kata Bakhtiar," pimpinan muhammadiyah harus mengikuti baitul arqom, harapan dari Bakhtiar 5 tahun kedepan antara sesama PDM maupun level dibawahnya sama - sama memiliki camestry dan kesamaan pandangan terhadap muhammadiyah, mana mungkin menggerakan muhammadiyah tapi pandangan dan presepsinya tidak sama, selama ini juga pimpinanan terkesan jalan sendiri-sendiri, sehingga cabang-cabang merasa tidak tergayomi.
Pimpinan Wilayah menginginkan kedepanya tidak ada lagi PDM yang jalan sendiri - sendiri, dan begitu juga dengan amal usaha, tidak ada amal usaha yang merasa tinggi fungsinya dengan ketua PDM oleh karenanya perlu kita lakukan baitul Arqom yang merupakan pengayaan, dan juga perlu kita mengikuti , perkembangan dan dinamika yg terjadi kedepannya, muhammadiyah harus terpolarisasi dengan baik kedepan sehingga muhammadiyah akan lebih berkembang dengan satu komando.
Penulis : Alp/ Enik.SH.
Editor : Admin