-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

     

    Implementasikan Ilmu Teknik Kimia, Mahasiswa KKN Undip Terapkan Kondisi Optimal Pengolahan Buah Lerak Menjadi Bubuk Multifungsi Dengan Teknik Pengeringan dan Penggrindingan

    Metronewstv.co.id
    Wednesday, August 23, 2023, 21:25 WIB Last Updated 2023-08-23T14:25:01Z


    Pemalang
    , - Mahasiswa KKN Undip terapkan Ilmu Teknik Kimia terkait kondisi optimal proses pengeringan dan penggrindingan buah lerak menjadi bubuk multifungsi di Kelurahan Pedurungan Tengah, Kecamatan Pedurungan.


     Mahasiswa KKN Tim II Undip bisa mengaplikasikan kondisi optimal pada proses pengeringan dan penggrindingan buah lerak menjadi bubuk sebagai jawaban permasalahan  kepada UMKM Rieza, Kelurahan Pedurungan Tengah, Kecamatan Pedurungan, hal tersebut disampaikan Fitria Arifina Mahasiswi Undip Jurusan Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Rabu (23/08/2023). 


    Lebih lanjut Fitria Arifina menyampaikan bahwa dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, tentunya mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama duduk di bangku perkuliahan untuk turut serta membantu mengoptimalkan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh pihak yang dituju.

    “Berdasarkan diskusi yang telah saya lakukan, pemilik UMKM Rieza di Pedurungan Tengah memiliki suatu keluhan dan sedikit permasalahan terkait pengolahan buah lerak menjadi bubuk", ujar Fitria Arifina. 


    Beliau menyampaikan bahwa sudah mencoba untuk melakukan produksi bubuk lerak dengan harapan bubuk lerak bertekstur halus dengan ukuran partikel yang kecil, namun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang Bu Rena inginkan. Beliau mengatakan bahwa hasil pengeringan dan penghalusan tersebut menghasilkan serbuk dengan partikel yang besar, masih berserat, dan susah untuk dihaluskan,” jelas Fitria Arifina. 


    Dalam pelaksanaannya, Fitria mengimplementasikan pelajaran yang didapat di bangku perkuliahan terkait pengaplikasian kondisi optimal pengeringan baik dari metode pengeringan, suhu dan waktu optimal, serta pengaplikasian teknik penggrindingan menggunakan alat berupa grinder.


    “Buah lerak memiliki karakteristik yang lengket hampir mirip dengan buah kurma. Kemungkinan penyebab kesulitan dalam pembuatan bubuk lerak yaitu terdapat pada proses pengeringan dimana proses ini tidak bisa jika hanya dilakukan dengan satu tahap pengeringan saja untuk dapat mengeringkan buah lerak yang cenderung lengket. Diperlukan alat tambahan juga agar buah lerak menjadi kering sehingga dapat dihaluskan menjadi bubuk,”.


    Pembuatan bubuk lerak ini sangat mudah dengan penerapan teknik pengeringan direct sun drying dan pengeringan menggunakan bantuan alat berupa oven. Dilakukan 2 tahap pengeringan yang berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada buah lerak sehingga membuat isi dalam buah lerak tidak lagi lunak dan dapat dengan mudah dihancurkan atau dihaluskan dihaluskan. Teknik pengeringan ini juga berfungsi untuk mengeluarkan cita rasa khas bau lerak yang tadinya berbau sedikit asam menjadi bau yang sedap dan manis atau dapat disebut bau caramelized. Jelas Fitria Arifina. 


    Fitria menilai aktivitas ini sangat solutif untuk menyelesaikan satu permasalahan yang menghambat pelaku UMKM untuk memproduksi berbagai inovasi produk.


    “Cara pembuatan bubuk lerak ini sangat mudah, hanya saja membutuhkan waktu beberapa hari.  Pertama saya melakukan pengeringan direct sun drying atau pengeringan secara langsung selama 2 hari. Selanjutnya dilakukan pengeringan tahap II yaitu dengan cara dioven menggunakan suhu 100°C selama 4 jam. Hasil yang didapatkan adalah buah lerak yang sudah kering dan mudah untuk dihancurkan. Selanjutnya buah lerak kering digrinding menggunakan alat berupa grinder. Bubuk lerak yang dihasilkan masih memiliki partikel yang bersifat heterogen sehingga dilakukan penyaringan menggunakan alat mesh. Mesh yang saya gunakan adalah mesh 50 dan mesh 16 dimana mesh 50 memiliki output bubuk lerak yang sangat halus dengan ukuran partikel yang kecil. Sedangkan mesh 16 menghasilkan bubuk lerak yang sedikit kasar dengan ukuran partikel yang lebih besar,” jelas Fitria pada proses pembuatan bubuk dari buah lerak.


    Hasil bubuk buah lerak tersebut dapat diaplikasikan dalam berbagai macam inovasi produk seperti pembuatan lulur lerak, pembuatan detergen lerak, pembuatan lotion lerak, pengharum ruangan lerak, dan masih banyak lagi produk yang dapat dikembangkan. Pungkas Fitria Arifina. 


    Bu Rena juga menyampaikan bahwa “Saya pernah mencoba membuat bubuk dari buah lerak, Mbak. Tapi hasilnya itu besar ukurannya, berserabut, dan susah untuk dihaluskan secara manual ataupun menggunakan grinder. Saya ingin sekali membuat bubuk lerak yang halus banget tapi belum paham betul gimana caranya,” ujar pemilik UMKM Rieza, Bu Rena.


    “Saya ingin menghasilkan bubuk lerak karena bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan beberapa inovasi produk. Tapi saya belum bisa memproduksi inovasi tersebut ya karena belum berhasil memproduksi bubuk lerak yang sangat halus. Jika dapat membuat bubuk lerak halus, itu akan sangat membantu saya untuk menghasilkan berbagai inovasi dengan bahan dasar bubuk lerak itu sendiri,” kata Bu Rena, pelaku UMKM Rieza Pedurungan Tengah.


    “Setelah ini saya bisa membuat macam-macam inovasi produk dari lerak karena saya sudah tau bagaimana cara memproduksi bubuk lerak dengan baik,” ujar Bu Rena.


    Dalam kunjungan dan konfirmasinya Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN, dr. Siti Fatimah, M.Kes, memberikan apresiasi terkait pelaksanaan aktivitas tersebut. Beliau mengatakan, “Penerapan ilmu yang bagus! Ini bisa menjadi output pemeran utama yang dapat menciptakan berbagai kreasi produk dari bubuk buah lerak tersebut.”


    Yang kita lihat dalam kegiatan Proker KKN ini, Bu Rena selaku pelaku UMKM Rieza sangat antusias untuk mengikuti dan mempelajari terkait optimalisasi proses pembuatan bubuk lerak tersebut. Beliau merasa terbantu karena permasalahan yang selama ini menjadi penghambat akhirnya dapat terpecahkan. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi modal utama untuk menciptakan berbagai inovasi produk tanpa henti dari buah lerak, pungkas Dr. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng. 


    Penulis : Eko B Art

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan