Pemalang, - Potensi alam berupa tanaman kopi melimpah yang dimiliki oleh Desa Pulosari kembali menjadi sorotan, kali ini dalam wujud inovasi menggabungkan kopi dengan karbon aktif atau arang untuk menciptakan produk penghilang bau pada kulkas. Langkah ini diambil oleh kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2023 yang berfokus pada optimalisasi pengolahan kopi di desa pulosari sebagai upaya pengembangan produk unggulan masyarakat.
Desa Pulosari kecamatan Pulosari kabupaten Pemalang, desa tersebut terletak di tengah-tengah perbukitan yang subur, telah dikenal sebagai daerah penghasil kopi berkualitas. Namun, potensi kopi ini belum dimaksimalkan sepenuhnya.
Dalam usaha untuk mengatasi permasalahan kulkas yang memiliki bau tidak sedap di lingkungan masyarakat, salah satu mahasiswa KKN Tematik Undip 2023, Hanif Wening Nissa Aulia jurusan Prodi/ Fakultas Teknologi Rekayasa Kimia Industri/Sekolah Vokasi telah menggagas ide kreatif dengan memanfaatkan potensi kopi desa ini untuk menghasilkan penghilang bau kulkas yang ecofriendly.
“Kulkas merupakan tempat penyimpanan berbagai macam jenis bahan makanan yang memiliki bau yang bermacam-macam pula, di dalam kulkas bau tersebut bercampur menjadi satu yang menimbulkan bau tidak sedap”, jelas Hanif Wening Nissa Aulia dalam kesempatan pada saat selesainya kegiatan tugas didesa Pulosari, Kamis (24/08/2023).
Lebih lanjut Hanif Wening menambahkan bahwa kondisi “Di pasaran produk pabrikan penghilang bau pada kulkas banyak dan beragam, namun disana masih ada yang mengandung bahan kimia yang mana ini berbahaya jika diletakkan di kulkas karena berpotensi mengontaminasi dan merusak bahan makanan sehingga perlu inovasi penghilang bau kulkas yang alami atau ecofriendly” ujar Wening.
Mengenai ide produk penghilang bau kulkas, berangkat dari inspirasi tentang manfaat Kopi, yang telah terbukti memiliki kemampuan menyerap bau dan aroma khas yang mampu menetralisir bau tidak sedap, dan akhirnya menjadi bahan utama dalam inovasi ini.
Dalam upaya untuk menciptakan produk penghilang bau yang lebih efektif, kopi dikombinasikan dengan karbon aktif atau arang. Karbon aktif atau arang memiliki pori-pori yang dapat menyerap bau dengan baik, menjadikan kombinasi ini sebagai solusi yang tepat sebagai produk ecofriendly, pungkas Hanif Wening Nissa Aulia.
Dalam keterangan konfirmasi kunjungan dari dosen Pembimbing, dikatakan bahwa “Kopi dan arang ini memang memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai penyerap bau tak sedap pada kulkas”, jelas Bapak Dr. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng dan Ibu Dr. Heni Rizqiati, S.Pt., M.Si.
Fahmi Arifan menambahkan "Produk Penghilang Bau Kulkas dari Kopi dan Arang ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi untuk permasalahan penghilang bau pada kulkas, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat Desa Pulosari dan UMKM Kopi Tugu Juang, terang Fahmi Arifan.
Selanjutnya Produk inovatif ini akan memberikan nilai tambah pada kopi yang dihasilkan oleh desa, meningkatkan nilai jual dan guna dari kopi tersebut.
Dengan inovasi ini, Desa Pulosari tidak hanya dapat memanfaatkan potensi kopi yang melimpah, tetapi juga memberikan solusi praktis bagi warga dalam menghilangkan bau tidak sedap pada kulkas. Dampak ekonomi juga diharapkan dapat dirasakan oleh UMKM Kopi Tugu Juang, yang akan mendapatkan peluang baru dalam pemanfaatan produk kopi mereka. Ide kreatif dari mahasiswa KKN Tematik Undip 2023 memberikan contoh nyata bagaimana pemanfaatan potensi alam lokal dapat menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat, pungkas Heni Rizqiati.
Penulis : Eko B Art
Editor : Admin
