-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

     

    Himpunan Mahasiswa Satu Sendan Gelar Dialog Publik Dengan Tema Komesialisasi Pendidikan

    Metronewstv.co.id
    Monday, August 28, 2023, 14:36 WIB Last Updated 2023-08-28T07:36:54Z


    KABUPATEN MAJENE, - Himpunan Mahasiswa Satu Sendana (HMSS), mengadakan dialog publik dengan tema “Komesialisasi Pendidikan”. Dialog tersebut berlangsung di salah satu café di Majene, Sulbar. Dialog tersebut sebagaimana keterangan Ketua HMSS diadakan sebagai rangsangan yang ia maksudkan bagi seluruh Mahasiswa Majene. Minggu 27/8/2023


    “Ya, dialog publik yang kami adakan dimaksudkan untuk merangsang nalar kritis seluruh Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Kota Majene, terlebih bagi mahasiswa yang berkuliah pada Universitas Sulawesi Barat, sebab selain kasus yang hangat baru-baru ini soal kasus korupsi senilai 8 Millyar yang melibatkan Kabag akademik dan kemahasiswaan Unsulbar, ada salah satu fenomena yang juga musti menjadi perhatian seluruh mahasiswa Unsulbar, yakni kenaikan biaya UKT”.


    Salah satu narasumber pada dialog publik tersebut, Aco Nursyamsu mengatakan.


    “Biaya uang kuliah yang tinggi tidak dapat dilihat sebagai suatu fenomena yang parsial, yang tidak berkaitan dengan hal-hal lainnya terlebih dengan politik ekonomi global. Kenaikan uang kuliah tunggal sangat berpotensi menutup kesempatan bagi generasi untuk menempuh pendidikaan tinggi, yang pada akhirnya hanya akan menambah jumlah pekerja kasar, ya karena SDM yang kita miliki kebanyakan hanya lulusan sekolah menengah pertama”. 


    Kenaikan jumlah uang kuliah tunggal selain dapat menutup kesempatan bagi generasi untuk menempuh jalur pendidikan yang lebih tinggi juga akan sangat berpengaruh pada watak lulusan-lulusan kampus.


    “Ada komodifikasi pendidikan pada era yang kita jalani hari ini, pendidikan yang awalnya dihadirkan sebagai kebutuhan untuk menjadi lebih sadar, hari ini berganti menjadi satu hal yang dibutuhkan untuk menunjang eksistensi klass, masyarakat kita hari ini menganggap bahwa mahasiswa sebagai sosok yang ‘wahh’, sebab apa? Sebab biaya pendidikan itu mahal dan tidak semua orang dapat mengakses hal tersebut. Akibat yang lebih jauh mahasiswa atau lulusan universitas pada gilirannya akan menganggap diri lebih baik dibandingkan dengan masyarakat secara umum, ini hanya memisahkan ‘seorang yang terdidik’ dengan masyarakat juga dengan soal-soal yang mereka hadapi, padahal kalau kita mengutip pernyataan Antonia Gramsci “dibutuhkan sosok intelektual organik bagi sebuah bangsa dan negara untuk dapat maju”, intelektual organik itu siapa? Ya mahasiswa. Sambungnya. 


    Kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terjadi di Unsulbar berdasarkan surat no 3167/UN55/TM.01.02/2023 yang dikeluarkan pihak Universitas yang berbunyi bahwa penentuan UKT bagi mahasiswa jalur Mandiri naik satu tingkat dari UKT mahasiswa jalur SNBT. 


    Isi dalam surat tersebut terkesan mengeneralisir kemampuan ekonomi mahasiswa, dalam dialog tersebut beberapa mahasiswa juga menerangkan, bahwa jumlah UKT yang musti mereka tanggung sampai pada nominal Rp. 3000,000,00. Sedangkan jika mengacu pada kemampuan ekonomi secara umum penentuan besaran nominal UKT mustinya mengacu pada besaran UMR Provinsi Sulbar, yang hanya sebesar Rp. 2. 800,000 (jumlah UKT mustinya lebih rendah dari UMR tersebut), sebab mayoritas mahasiswa Universitas Sulawesi Barat sendiri, merupakan penduduk yang berdomisili di Sulawesi Barat.


    (Exlysia Yuda Pranata)

    Komentar

    Tampilkan