Pemalang, - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) sukses mengadakan praktik pembuatan dan penyemprotan Eco Enzyme di peternakan Desa Banjarmulya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya peternak agar mementingkan kebersihan kandang yang menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan hasil produktivitas ternak.
Desa Banjarmulya memiliki banyak peternakan rumahan dengan jenis ternak kambing dan domba. Dengan demikian permasalahan yang muncul adalah bau kurang sedap pada lingkungan sekitar kandang akibat banyak peternak yang tidak menerapkan sanitasi kebersihan kandang, hal tersebut di sampaikan oleh salah satu Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Maisya Sifana Maura jurusan Pogram Studi Biologi, Senin (21/08/2023).
Lebih lanjut Maisya Sifana Maura memperkenalkan Eco Enzyme kepada para peternak di Desa Banjarmulya sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan timbulnya bau tidak sedap pada kandang peternak. Maisya juga menjelaskan tentang pentingnya menerapkan sanitasi kebersihan pada kandang agar mencegah terjadinya PMK pada hewan ternak, pungkas Maisya Sifana Maura.
Dani salah satu peternak di Desa Banjarmulya mengatakan “Kambing saya pernah kena penyakit, Saya membersihkan kandang hanya menggunakan air biasa tidak ada campuran apapun, dan biasanya untuk sampah kotoran dan sisa pakan ada yang mengambil untuk dijadikan pupuk”, ucap Dani.
Dr. Heni Rizqiati S.Pt., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan mengatakan dalam keterangannya menyampaikan bahwa “perlu adanya upaya dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada kandang tersebut dengan tanpa menggunakan bahan kimia. Sanitasi menggunakan bahan organik perlu dikembangkan lagi”
Sanitasi kandang merupakan suatu hal yang penting untuk diterapkan oleh peternak. Sanitasi kandang dilakukan untuk menjaga kebersihan kandang serta lingkungan sekitar agar hewan ternak terhindar dari berbagai penyakit.
Tidak hanya kepada hewan ternak saja namun juga sebagai upaya mencegah penyebaran bibit penyakit pada masyarakat sekitar kandang. Sanitasi kandang biasanya menggunakan disinfektan berbahan kimia, hal tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan efek toksik (racun) terhadap hewan ternak. Solusi atas permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan bahan organik sebagai alternatif. Eco Enzyme merupakan alternatif sanitasi kandang karena bahan yang digunakan terdiri dari bahan organik dan tidak menggunakan bahan kimia. Ekoenzim merupakan fermentasi dari limbah kulit buah, molase, dan ditambahkan air dengan perbandingan 3:1:10 dan proses fermentasi ini dilakukan secara anaerob, tutup Heni Rizqiati.
Sunoto selaku Kepala Desa Banjarmulya mengatakan “Desa Banjarmulya belum mengetahui alternatif pengganti bahan kimia dalam keperluan bidang pertanian dan peternakan dan belum banyak yang mengetahui mengenai ekoenzim”, ujar Sunoto.
Senada dengan Heni Rizqiati, selanjutnya Dr. Fahmi Arifan, S.T, M.Eng selaku Dosen Pembimbing KKN juga mengatakan “Pengenalan ekoenzim ini harus disebarluaskan karena manfaat dari ekoenzim sendiri sangat banyak bagi segala aspek. Bagi aspek peternakan ini merupakan inovasi baru dalam mengurangi bau kandang dan menjaga kebersihan kandang, inovasi ini sangat membantu para peternak dalam mengatasi permasalahan bau kandang”. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pembuatan ekoenzim terlebih dahulu sebelum dilakukan penerapan secara langsung kepada kandang peternak. Kemudian sebelum penyemprotan dimulai dilakukan edukasi dan sosialisasi terlebih dahulu kepada peternak Desa Banjarmulya menggunakan poster. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai ekoenzim kepada masyarakat agar dapat mengetahui manfaat, cara pembuatan, serta meyakinkan peternak bahwa ekoenzim dapt menghilangkan bau kandang dan menjaga kebersihan kandang. Pungkas Fahmi Arifan.
Penulis : Eko B Art
Editor : Admin
