PESISIR SELATAN, - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi PPP Imral Adenansi SH, MH, lagi - lagi berkunjung ke Nagari Ampalu lumpo dan Nagari Pantareh lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Rabu, 02/08/2023.
Kunjungan Imral bersama rombongan PSDA dan UPTD Provinsi Sumatera Barat Bulkhairi ke Nagari Ampalu dan Nagari Pantareh lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan disambut wali nagari Ampalu Syahrial, Bamus, Tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang ada di nagari tersebut.
Kedatangan Imral bersama rombongan PSDA dan UPTD Provinsi Sumatra Barat dalam rangka memastikan titik lokasi serta anggaran untuk pengerjaan normalisasi anak sungai yang ada didua kenagarian Ampalu dan Pantareh lumpo.
Nama anak sungai yang ada dikedua nagari tersebut adalah bandar rawang pantareh lumpo yang mempunyai aliran anak sungai dari Nagari Ampuan sampai Nagari Pantareh dengan panjang lebih kurang dua (2) Km.
Anak sungai Bandar rawang pantateh ini bila debit curah hujan tinggi dua kenagarian ini sering mengalami kebanjiran "kata Nova Srihartati sekretaris wali nagari pantareh lumpo", untuk itu masyarakat didua kenagarian tersebut berharap kepada Imral anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat untuk dapat mengalokasikan dana pokirnya untuk pengerjaan anak sungai banda rawang tersebut dengan segera, bila bandar rawang tersebut di normalisasikan kembali tentunya air akan lancar dan dapat mengurangi banjir di wilayah tersebut, sehingga petani yang ada disekitar bandar rawang tersebut dapat bercocok tanam sebagaimana mestinya.
Selanjutnya Imral bersama rombongan PSDA dan UPTD Provinsi Sumatera Barat meneruskan perjalanannya menuju Nagari Koto Rawang, Nagari Tuik kecamatan Batang Kapas, disana juga sudah menunggu Wali Nagari Samiardi, Babinsa Harisnel, Ninik Mamak, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda.
Dilokasi ini ada aliran sungai koto gunung induk sungai Batang Kapas dan nagari Tuik telah mengalami kerusakan, sehingga pinggir tebing sungai mengalami longsor yang cukup parah, kalau dibiarkan tentunya tanah yang ada disekitar bibir sungai akan terus longsor, untuk itu masyarat berharap kepada Imral untuk memberikan dana pokirnya untuk pengerjaan bibir sungai yang sering terjadi longsor tersebut.
Panjang aliran sungai koto gunung itu lebih kurang 400 m yang perlu mendapat penanganan yang serius.
Setelah itu Imral bersama rombongan PSDA dan UPTD Provinsi Sumatera Barat terus melanjutkan perjalanan menuju Nagari pungasan utara kecamatan Linggo Sari Baganti. Di lokasi ini masyarakat pungasan utara tepatnya di kampung jambu sudah ramai masyarakat berkumpul menunggu kedatangan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Imral bersama rombongan PSDA dan UPTD Provinsi Sumatera Barat, masyarakat kampung jambu berharap kepada Imral untuk dapat mengalokasikan bantuan Pokirnya untuk pengerjaan pengerukan dan pengamanan bibir sungai antara perbatasan muara kandi dengan muara jambu batang air pungasan, pasalnya bila pasang naik air mengenangi lahan pertanian sawah masyarakat, sehingga masyarakat tidak bisa turun kesawah,air payau menggenangi lahan persawahan.
Lokasi perbatasan muara kandi dan muara jambu ini dari jalan kampung lumayan jauh, Imral bersama rombongan dari PSDA dan UPTD Provinsi Sumatera Barat menelusuri pematang sawah lebih kurang sembilan ratus meter (900 M) berjalan kaki, menelusuri pematang sawah yang sangat kecil, walaupun Imral jatuh bangun terpeleset dipematang sawah namun senyum dan semangat selalu terpancar dari wajahnya, sehingga masyarakat kampung jambu berkata, "anggota DPRD ada yang dekat dari sini namun tidak pernah melihat lokasi ini".
Harapan dari wali nagari Marpen Rusadi dan semua masyarakat kampung jambu sangat tertumpang kepada Imral untuk dapat memberikan bantuan Provinsi untuk pengerjaan pengerukan dan pengamanan bibir pantai yang panjangnya lebih kurang lima ratus meter (500 M).
Perjalanan dinas Imral dalam satu hari penuh dapat mengunjungi Pesisir Selatan tiga titik kegiatan dengan jaraknya yang cukup jauh, namun semangat dan keperdulian untuk membangun Pessel menjadikan prioritas utama bagi Imral, "
Sebenarnya menjadi anggata DPRD bukanlah untuk besenang - senang dan gaya - gayaan "kata Imral" namun kita sebagai anggota DPRD harus peka dan turun kelapangan untuk melihat permasalahan masyarakat, karena kita adalah wakil rakyat, sekiranya dimasyarakat banyak persoalan pada hakikatnya adalah kita anggota dewan yang bermasalah, kelembutan hati dan perasaan yang halus yang dimiliki Imral membuat Imral disenangi masyarakat.
Penulis : Enik. SH/Alp
Editor : Admin