SUKABUMI, - Aris Hermawan Aktivis pengamat lingkungan mengatakan kepada awak media bahwa pihaknya menduga keras proyek yang di anggarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk wilayah gegerbitung yaitu ada dua proyek bahliwong I dan Bahliwong II yang mana jika diliat dari sistem pengerjaan disana diduga keras kurang spek dan standarisasi pengerjaan
Lanjut Aris pihaknya juga meminta kepada Inspektorat dan Kejaksaan Tinggi Jawabarat agar mengaudit proyek tersebut yang mana disana ada beberapa hal yang diduga keras tidak sesuai apalagi jika melihat dari mutu pekerjaan malahan terkesan hanya mengedepankan kuantitas dari pada kualitas
Maka dari itu Aris mewakili kumpulan aktivis jawa barat segera akan melaporkan apa yang menjadi temuan dilapangan kepada pihak berwenang agar segera ada penindaklanjutan dari apa yang di temukan di lapangan.cetusnya
Dilain tempat Rohmat Hidayat Ketua umum Laskar Pasundan Indonesia menilai bahwa proyek yang dikucurkan BPBD di beberapa titik di wilayah kabupaten Sukabumi diduga keras syarat dengan kontroversi yang mana ada beberapa pekerjaan yang diduga menggunakan bahan material di sekitar area proyek di kerjakan (mungut) bahkan ada juga dengan dugaan mulai dari besi yang bukan standar sampai dengan kualitas coran yang tidak di atur secara standar mutu maka dengan beberapa hal tersebut
Pihak rohmat pun mendesak agar pihak BPBD sebagai User pengguna anggaran bertanggung jawab dengan segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan mengingat Tahun anggaran 2023 ini BPBD begitu banyak melakukan pengadaan dan pihak rohmat pun mendesak agar APH memeriksa BPBD mulai dari rincian lelang serta sampai dengan ke proses pelaksanaan pihak Lpi juga akan melayangkan surat AKSI di BPBD sebagai bahan dasar untuk membuka tabir. pungkasnya
Penulis: Buhtar Bahtiar
Editor: Admin