Dalam proyek tersebut, pembangunan sekolah dari PUPR pusat ini berbiaya kisaran 2,7 Miliar Rupiah. Proyek ini akhirnya menimbulkan tanda tanya besar dari kalangan masyarakat, terutama warga setempat di desa Hiliwaebu, kecamatan Susua, kabupaten Nias Selatan.
Sebelumnya, proyek tersebut, telah diberitakan oleh beberapa Media bahwa pembangunan gedung SD tersebut dilaksanakan asal jadi, masih banyak kejanggalan, banyak item pekerjaan yang belum terselesaikan.
Kejanggalan pekerjaan yang ditinggal pergi PT. Adhi Karya tersebut, seyogianya diperbaiki kembali dan selanjutnya dilakukan tahapan pemeliharaan. Namun hal itu tidak dilakukan oleh PT. Adhi Karya sampai masa pemeliharaan pada bulan pebruari 2022 yang lalu ungkap warga setempat.
Menurut salah satu warga setenpat, bahwa dalam item - item pekerjaan yang masih janggal dan seharusnya diperbaiki, antara lain ; Menara air tidak sesuai spek dan tidak berfungsi, Kamar mandi belum selesai, Pengecatan belum sempurna, Parit saluran air belum dikerjakan, Pemasangan kozen pintu dan jendela asal jadi, Dinding banyak yang retak, Tiang panel Risha hanya dikuas dengan air semen, Pemasangan baut pengikat risha masih banyak yang tidak sempurna bahkan ada yang tidak memakai baut pengikat. Ungkap Warga setempat
Saat awak media online Metro News TV, mengonfirmasi kepada Asanudin Buulolo, Melalui Via Whatsapp, Pada hari sabtu tanggal 24 Juni 2023, Mengatakan bahwa sudah sekian banyak awak media yang datang ke lokasi, mengambil dokumentasi dan sampai sekarang, pembangunan ini belum di selesaikan. Ungkap Asanudin Buulolo Kepada Awak Media Metro News TV.
Selanjutnya Asanudin Buulolo, menambahkan bahwa, Harapan warga dan siswa pak, supaya pembangunan Gedung SD Negeri 078447 Hiliwaebu ini, di selesaikan, Sehingga siswa bisa menempati atau memanfaatkan gedung itu pak, dan Harapan saya secara pribadi supaya hutang Adhi karya kepada saya, selama saya bekerja sama KSO/Adhikarya di terbayarkan dan item pekerjaan yang belum selesai di selesaikan secepat mungkin dan ditambahkan juga utang-utang kepada CV Itolo, agar di bayarkan oleh PT. Adhi Karya. Harapnya
Maka dengan adanya keluhan masyarat kepada PT. Adhi Karya, maka rilisan berita ini di turunkan.
Penulis : Red
Editor : Admin
