Oku Selatan, - Sebagai amanat Peraturan Presiden tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2022, salah satu prioritas penggunaan Dana Desa adalah untuk ketahanan pangan dengan besaran minimal 20 persen dari total pagu yang diterima Desa. Melalui kebijakan ini diharapkan Pemerintah Desa dapat melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan potensi desanya. Bagaimana dana Desa dipergunakan untuk kegiatan tergantung pada hasil musyawarah Desa. Senin, (5/06/2023)
Program ketahanan pangan dan hewani menjadi salah satu amanat penting dalam peraturan presiden no 104 tahun 2021 untuk dijadikan sasaran prioritas guna Meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal
Baca juga : Diduga Keras, Kades Labuan Rima Baru Selewengkan Dana Desa Tahun 2020 - 2022, Masyarakat Laporkan Ke APH
Diduga oknum kepaladesa Tanjung tebat (MH) menguasai dana ketahanan pangan untuk kepentingan pribadi"(piktif)pasalnya anggaran serta pengadaan barang dan jasa untuk mencari keuntungan pribadi,sehingga tupoksi tim pelaksana PJB hanya sebagai formalitas.
Hal tersebut terungkap setelah awak media mewawancarai ketua BPD Milyadi (48) tahun di kediamannya pada Selasa (16/52023) pukul 11:30 wib, iya mengakui bahwasanya iya selaku ketua BPD desa tanjung tebat kecamatan muaradua Kisam kabupaten Oku selatan provinsi sumsel hanya ikut melakukan musyawarah/ perencanaan untuk ketahanan pangan tahun 2022 yang di alokasikan ke budidaya ikan lele tetapi untuk realisasi serta anggaran itu urusan kepala desa dia tidak tau menau mengenai berapa jumlah dana serta barang yang di belanjakan. Berapa jumlah bibit ikan serta pakan nya.sehinhga terkesan tupoksi nya sebagai ketua BPD hanya di jadikan formalitas semata
bahkan saya mendengar dari masyarakat bahwa kolam tersebut sudah di panen dan ikan nya di jual,tetapi berapa dapat nya, kemana duitnya saya selaku ketua BPD tidak tau menau dan posisi kolam sekarang sudah kering.ujarnya.
Lantas awak media menyanpai kan hal ini ke camat muaradua Kisam, untuk melakukan proses pengecek kan sebagai mana mestinya pada Rabu 17/5/2023.
Setelah selang beberapa Minggu akhirnya camat muaradua Kisam (Adi Ismul Mubaraq. S.kom). menyampaikan ke awak media, tentang hasil monit nya di desa tanjung tebat pada Sabtu (03/6/2023) pukul 20:00 wib di rumahnya (griya 1 kelurahan batu belang jaya).
Baca juga : Rumah Anak Bumi Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat Dengan Bangun 4 Desa Kreatif di Kecamatan Parungpanjang
Disana ia menunjuk kan beberapa poto kolam, bibit, pakan, Serta beberapa poto ibu-ibu berdiri di pinggir kolam, yang katanya sebagai kelompok tani (pengurus kolam) dari desa tanjung tebat kecamatan muaradua kisam.
Ia juga menambahkan untuk kolam ketahanan pangan desa tanjung tebat sudah lama sekali panen dan ikan nya sudah dijual oleh pengurus kelompok dan uang hasil penjualan masih di pegang oleh kelompok dan akan di tambahi modalnya di anggaran tahun 2023 ini, jadi posisi kolam sekarang dalam keadaan kosong dan kering"artinya hanya melibatkan beberapa warga.
Sedangkan tujuan pemerintah mengadakan dana ketahanan pangan 20%dari pagu pada tahun 2022 untuk mewujudkan kecukupan pangan bagi seluruh warga Desa, pencapaian kemandirian pangan Desa, dan memastikan Desa terlepas dari kerawanan pangan serta penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan dan hewani di Desa,sebagaimana yang telah di atur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.
Baca juga : Grand Opening KCB Fishing Adakan Lomba Mancing Dengan Hadiah Jutaan Rupiah
Kesimpulan nya ia selaku camat muaradua Kisam, menyatakan tidak ada permasalahan di kecamatan tersebut.
Sangat di sayang kan hal ini bisa terjadi di duga oknum camat ini memihak ke kepala desa dan ikut menutupi atas apa yang terjadi di desa tanjung tebat, kepada dinas PMD, inspektorat serta APH oku agar bisa turun ke lapangan untuk kebenaran berita ini.
Kepala Desa Tanjung Tebat Muaradua Kisam masih belum dapat dikonfirmasi, sehingga berita dapat diturunkan
Pewarta : Masdin
Editor : Admin
