-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

     

    Keberhasilan Penanganan Stunting Kota Cilegon

    Metronewstv.co.id
    Wednesday, June 21, 2023, 14:12 WIB Last Updated 2023-06-21T08:26:37Z


    CILEGON
    , - Kasus stunting pada anak terjadi ketika pertumbuhan anak bergerak lebih lambat dari standar pertumbuhan usianya yang biasanya disebabkan oleh kekurangan gizi. Indonesia termasuk dalam negara dengan jumlah persoalan stunting yang tergolong masih tinggi daripada negara lainnya. 


    Menurut data Survei Status GiziBalita Indonesia (SSGBI) di tahun 2019, mencapai 27,67% prevelensi stunting di Indonesia. Sekitar 8 juta balita Indonesia alami pertumbuhan yang tidak optimal. Yang berarti 1 dari 4 anak balita di Indonesia alami stunting. Apabila dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan WHO yakni 20%, angka stunting tersebut masih sangat tinggi. Apabila keadaan ini tak bisa ditangani secara serius maka akan mempengaruhi kapasitas pembangunan dari Indonesia yang berkaitan dengan perkembangan ekonomi, kemiskinan, serta ketimpangan. 


    Baca juga : Diduga Kuat Hotel Pasific Kota Batam Menyediakan Tempat Perjudian Bola Pimpong dan Peredaran Obat-obat Terlarang (Ekstasi)


    Stunting bisa berpengaruh terhadap penyusutan IQ anak maupun prestasi akademik dari anak yang buruk, sehingga hal tersebut dapat mengancam keberlangsungan hidup para generasi selanjutnya. 


    Beragam kebijakan telah diterbitkan oleh pemerintah untuk menangani persoalan stunting, salah satunya yakni adanya Perpres nomor 42 tahun 2013 mengenai Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dibentuk selaku wujud tanggung jawab dari pemerintah demi meningkatkan kesadaran para warga terhadap pentingnya gizi. 


    Penanganan isu stunting setiap kabupaten/kota tentu berbeda disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya. Seperti kota Depok yang berhasil menangani persoalan stunting melalui cara pembentukan posyandu serta P2L (Pekarangan Pangan Lestari) selaku program demi menekan persoalan kesehatan perkembangan anak-anak. Daerah lainnya seperti Kotawaringin Barat juga berhasil dalam menurunkan angka stunting melalui inovasi yang dibuatnya, seperti Grebek Ceting (Gerakan Bersama PKK Cegah Stunting) serta Gema Ceping (Gerakan Masyarakat Cegah Stunting itu Penting). 


    Baca juga : Diduga MUCIKARI Satu Wanita Asal Kaur Ditangkap Oleh TIM TPPO dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia


    Kota Cilegon hingga kini dapat dikatakan baik pada penanganan permasalah stunting, berdasarkan  hasil EPP-GBM Februaru 2022 angka stunting di Kota Cilegon telah mengalami penurunan sebesar 5,40% pada balita dan 3,89% pada anak.


    Pemerintah Kota Cilegon terus mengupayakan penurunan angka stunting, pada tahun ini ditargetkan penurunan presentase stunting bisa bertambah 5% lagi. tema pencegahan stunting sendiri termasuk tema yang digencarkan kemenkes sehingga pemkot mengambil keputusan untuk melibatkan banyak pihak dalam upaya pencegahan stunting ini. Tidak hanya PKK, Posyandu, Germas dan banyak pihak lain yang terlibat dalam upaya pencegahan stunting di kota Cilegon. 


    Pada Maret 2023 Dinkes Kota Cilegon mengadakan edukasi pada Germas mengenai pentingnya peranan masyarakat serta posyandu dalam pencegahan stunting, faktanya pada saat ini beberapa Posyandu kota Cilegon belum bisa dikatakan aktif, idealnya posyandu berkegiatan minimal 8 kali dalam setahun diantaranya bentuk pelayanan untuk balita, remaja, usia lanjut, serta ibu hamil. 


    Baca juga : Penerimaan Siswa-Siswi PPDB SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci Tidak Transparan


    Kemenkes mendorong kader posyandu untuk fokus mempersiapkan kualitas posyandu karena harapan Pemkot kedepannya Posyandu tidak hanya berstatus aktif, dan akan menuju berstatus prima. Dan posyandu juga berperan penting sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ditunjukkan bagi masyarakat umum. Kemenkes tentu berharap kedepannya Posyandu lebih membantu pemerintah dalam upaya pencegahan stunting. 


    Pada April 2023 GOW bergerak cepat turun tangan membantu pencegahan stunting di Kota Cilegon, mereka mengadakan kegiatan pemberian paket asupan gizi untuk warga Kecamatan Cilegon yang mengalami stunting. Bertepatan dengan hari raya Ramadhan dibagikan makanan-makanan sehat untuk anak khususnya pada Kecamatan Jombang, diberikan biskuit, susu, telur, buah, serta sayur. 


    Ketua GOW Kota Cilegon menyadari bahwa penyebab tingginya angka stunting di Kota Cilegon sebagian besar disebabkan oleh faktor ekonomi, banyak orang tua yang memberikan makanan instan dengan pertimbangan harga yang lebih murah sehingga hal tersebut berdampak pada anak. Mereka, Gerakan Organisasi Wanita Kota Cilegon paham bahwa stunting bisa dicegah, dan mereka juga menyetujui bahwa masalah stunting adalah hal yang harus dihadapi bersama maka dari itu mereka memilih untuk mengambil peran, dengan menerapkan perilaku hidup sehat melalui kegiatan pemberian asupan gizi bagi anak dan ibu hamil. 


    Baca juga : Pemdes Hilinawalo Balaekha Kecamatan Lahusa, Salurkan BLT-DD Kepada 53 KPM


    Selain itu adapun bentuk pengabdian masyrakat yang dilakukan di kecamatan Pulomerak pada Maret 2023 guna mengedukasi dan mempromosikan gizi serta kesehatan kepada ibu yang memiliki bayi stunting melalui posyandu keliling dengan pemantauan aksi dan pengintaian dari pintu ke pintu. 


    Kegiatan postling ini terdiri dari penyuluhan gizi dan kesehatan serta sosialisasi kepada ibu dengan bayi stunting, kegiatan penimbangan bayi, dan kegiatan pemberian suplemen sehat dan bergizi, serta disosialisasikan oleh seluruh kader posyandu. Tentunya kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian dari kader-kader posyandu. 


    Kegiatan sosialisasi dan edukasi kesehatan dari rumah ke rumah ini terbilang sangat sukses, terlihat dari antusiasme peserta dan dukungan ibu-ibu yang memiliki anak kecil serta para kader. 


    Berdasarkan data diketahui bahwa pengetahuan, sumber informasi, penanganan ibu terhadap anak stunting, dan pengetahuan ibu tentang posyandu secara umum sangat baik. Dan tidak luput dari terjalinnya kerjasama antar stakeholder terkait yang diperlukan guna mencapai program kegiatan monitoring dan evaluasi sesuai apa yang telah diharapkan. Oleh karena itu, program-program kegiatan tersebut perlu terus dilaksanakan secara konsisten untuk fokus pada penurunan angka stunting khususnya di Kota Cilegon Provinsi Banten. 

     

    Pada Juni 2023 dilaksanakan kegiatan kerjasama antara Kelurahan Kotasari dengan RSKM Cilegon, yang berupa posyandu dan penyuluhan balita dan anak terlambat bicara. Pada kegiatan ini dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, serta pembagian makanan bergizi oleh RSKM. Gerakan pencegahan stunting yang dilakukan dengan cara pembagian makanan, merupakan langkah yang bagus, dampaknya anak dan ibu mengenal makanan yang bergizi bagi pertumbuhan anak. 


    Selain itu penyuluhan mengenai kebutuhan perkembangan anak dan indikasi kekurangan gizi pada anak juga dibutuhkan, seringkali pengetahuan keluarga mengenai pemenuhan gizi yang kurang dipahami menjadi salah satu penyebab stunting, karena pengetahuan ibu berhubungan dengan kejadian stunting pada balita hal tersebut ditunjukkan dari berbagai penelitian, sehingga kurangnya pengetahuan ibu dapat menyebabkan rendahnya upaya dalam pemenuhan asupan gizi balita. 


    Tentunya pelaksanaan program tersebut tidak boleh dilakukan hanya pada waktu tertentu saja. Diharapkan kedepannya pemerintah dan masyarakat Kota Cilegon menyadari pentingnya edukasi mengenai hal ini dan tidak berhenti bergerak untuk menyuarakannya. Seperti yang diketahui bahwa isu stunting merupakan isu yang harus diselesaikan bersama, dan membutuhkan kerjasama seluruh pihak baik pemerintah dan masyarakat. Pemkot sendiri berharap kedepannya Cilegon dapat membentuk dapur khusus stunting guna membantu anak-anak yang kurang gizi, hal ini pula yang diharapkan Lurah Kotasari Aliyah, beliau mengatakan keinginan beliau juga membentuk suatu dapur umum yang bekerjasama dengan industri sehingga setiap harinya kelurahan bisa menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak serta ibu hamil. 


    Selain itu, Kelurahan Lebakgede juga telah melaksanakan percepatan penyusutan angka stunting melalui cara bekerjasama dengan perusahaan sekitar. Bentuk program yang dilakukan ialah pemberian telur, susu, serta makanan bergizi lainnya kepada anak stunting. Aktivitas pembagian makanan tambahan serta susu tersebut telah dilaksanakan sebanyak empat kali pada tahun ini dan memberikan dampak penurunan angka stunting yang cukup signifikan di wilayahnya.


    Kelurahan Lebakgede melaksanakan inovasinya dengan tak memakai dana dari APBD, melainkan hanya dengan menggandeng perusahaan menggunakan dana CSR. Inovasi yang telah dilaksanakan oleh pihak kelurahan dengan berkolaborasi bersama perusahaan sekitar untuk turut peduli kepada anak stunting dinilai cukup efektif dalam rangka menurunkan persoalan stunting. Hal-hal tersebut membuktikan bahwa Kota Cilegon berhasil dalam melaksanakan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting pada daerahnya.


    Walikota Cilegon mempunyai misi untuk menangani persoalan stunting pada wilayah Kota Cilegon melalui cara membentuk banyak program yang melibatkan berbagai pihak, seperti bentuk kerjasama diantara pemerintah dengan masyarakat maupun pihak swasta. Dengan terdapatnya bentuk kerjasama tersebut angka stunting pada wilayah Kota Cilegon dapat menurun serta memperoleh target yang telah ditetapkan. 


    Pemerintah Kota Cilegon telah menjalankan programnya secara baik lantaran dalam penanggulangan terkait program stunting memang dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak maupun sektor serta dilaksanakan dengan menyeluruh. 


    Adanya persoalan mengenai stunting diakibatkan lantaran pemerintah tak mampu mengatasi faktor ekonomi bagi warganya, stunting ialah dampak dari sejumlah faktor yang kerap kali dikaitkan dengan permasalahan kemiskinan. Kemiskinan pada jangka waktu yang lama bisa menyebabkan keluarga tak sanggup dalam mencukupi keperluan pangan dengan kualitas serta kuantitas yang tergolong baik. Penurunan mutu konsumsi pangan yang diidentifikasi dari keterbatasan dalam pembelian bahan pangan sumber mineral, vitamin, serta protein akan berdampak terhadap kekurangan gizi. Persoalan kemiskinan pun akan berpengaruh terhadap akses para warga yang tergolong kurang untuk pemenuhan keperluan pangan. 


    Pada persoalan stunting ini terlihat bahwasannya tak terdapat ketahanan pangan dari masyarakat, lantaran banyak warga yang belum mampu secara ekonomi untuk memenuhi gizi keluarganya. Pemerintah Kota Cilegon berupaya untuk mengatasi kerentanan tersebut dengan melakukan kolaborasi bersama banyak pihak dalam memberikan penyuluhan, bantuan pemberian makanan bergizi, serta inovasi lainnya yang dapat menekan angka stunting.


    Salah satu bentuk upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah kota Cilegon dalam memenuhi ketahanan pangan masyarakat guna menekan dan mencegah stunting yaitu dengan melakukan penyebaran 1.200 tanaman jenis pekarangan ke masyarakat oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon. 


    Dikatakan oleh Sutardi selaku Kepala Bidang DKPP Cilegon bahwa tanaman jenis pekarangan yang disebarkan tersebut dibagikan bagi masyarakat yang kurang mampu terutama yang mempunyai anak stunting dan kurang gizi. Dirilis oleh Diskominfo Cilegon, bentuk tanaman yang disediakan ini jenisnya seperti cabai rawit, cabai besar, terong, dan tomat. Dan tercatat ada sebanyak 80 polybag tanaman telah diterima oleh masyarakat dimasing-masing kelurahan. 


    Diharapkan dengan adanya program ini dapat mengurangi belanja bahan sayuran sehat guna membantu pengurangan gizi buruk kronis pada anak dan berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya anak kurang mampu. Dan dengan memberikan akses langsung ke sumber pangan bergizi melalui tanaman pekarangan, Kota Cilegon berupaya meningkatkan ketahanan pangan lokal guna mengurangi kasus stunting. 


    Namun upaya penyebaraan tanaman berjenis pekrangan ini hanyalah salah satu solusi dari beberapa permasalahan ketahanan pangan dan stunting. Tentu penting untuk dipahami bahwa ketahanan pangan dan gizi menjadi salah satu pilar dalam strategi pencegahan stunting. Pemenuhan keperluan pangan yang maksimal menjadi salah satu pilar utama dalam memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi dengan baik. 


    Oleh karena itu dibutuhkan upaya dari semua stakeholder mulai dari pemerintah hingga individu untuk meningkatkan kesinambungan antara kebutuhan pangan dengan pengentasan masalah stunting. Dengan demikian diharapkan jumlah kasus stunting dapat semakin berkurang dan menurun.


    Sumber Artikel: Salma Maisyatul Hairiyah, Fadhilah Eka Putri, Sahliah Dita Arzikah.

    Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.


    Penulis: Vie

    Komentar

    Tampilkan