Jakarta, - Ketua Umum Partai Indonesia Terang,( Pinter) Dr. Hj. Rizayati, SH, MM mengajak semua elemen masyarakat menyikapi tahun politik secara bijak dan tenang untuk mengatasi terjadinya dampak ‘perpecahan’ akibat memanasnya situasi menjelang tahun politik 2024.
Didalam setiap mengutarakan pendapat tentunya harus mengetahui betul, apa tujuan dan sasarannya, jangan sampai mengeluarkan pendapat seenaknya, bahkan emosional, padahal mereka tidak mengetahui duduk persoalan sesungguhnya,” kata Hj. Rizayati kepada MetroNewsTV.Com minggu (4/6)2023.
Menjelang Pemilu 2024 kondisi semakin menghangat. Para elit politik saling serang dan saling sindir. Kondisi tersebut menjadi suatu hal yang wajar menjelang kontestasi politik untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden.
Dalam pencarian bentuknya, politik di negeri ini dipenuhi dengan bahaya yang bisa terjadi setiap saat. Bahaya terbesar akibat proses dalam pencarian bentuk dalam politik itu adalah perpecahan di masyarakat. Kita bisa melihat wajah media sosial kita, dihiasi dengan berbagai hujatan atas ketidak sepahaman cara pandang dalam melihat sesuatu, karena perbedaan pilihan politik.
Selain itu, kata Hj.Rizayati semua pihak juga harus bisa menahan diri menyikapi berbagai persoalan yang setiap saat muncul. Apalagi suara para cendikiawan maupun mahasiswa akan lebih banyak didengar dikalangan masyarakat.
Dr.Hj.Rzayati sebagai Penggagas Program Indonesia Terang ini menjelaskan bahwa , bangsa Indonesia dikenal santun dengan suasana kegotong-royongan. Egoisme dalam mengutarakan pendapat apalagi dengan menghujat, bukanlah ciri manusia-manusia Indonesia maju yang selalu menjaga adat dan tradisi kesantunan.
“Rasa persatuan dan kesatuan jangan dirusak dengan cara-cara kekerasan, menyampaikan sesuatu jangan menghujat. Sebagai orang beragama, Allah SWT sudah menuntun kita, jangan berburuk sangka dan menghujat sesama. Karena yang menghujat belum tentu lebih baik dari orang yang dihujat,” Tutur Hj. Rizayati.
Dari ucapanDr. Hj. Rizayati, sejalan dengan harapan dari Bapak Presiden RI Joko Widodo yang menghimbau agar menciptakan tahun politik dengan penuh kesejukan jangan sampai ada keadaqn yqng memanas, karena akan merusak esensi demokrasi serta merugikan diri kita sendiri.
“Jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA, tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan,” kata Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
Menurut Presiden RI , dengan kota saling mengadu gagasan itu akan membuat masyarakat memahami visi parpol, kandidat presiden, dan legislatif dalam membangun bangsa ke depan. Jadi, hasil dari pesta demokrasi rutin lima tahunan itu dapat menghasilkan pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara itu lebih baik,” jelas Jokowi.
Menjaga kondisi tetap kondusif, sangat diperlukan dilakukan oleh para pemangku kepentingan tersebut. Jadi, patut menjadi perhatian utama dari para pemangku kepentingan untuk selalu bisa dijaga.
Penulis: Hendra
Editor: Admin