POHUWATO, - Seorang pria berinisial WS alias Wahyu Sukeman (23 th), di Desa Marisa Selatan, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Rabu (17/5/2023), diduga pertengkaran dengan istrinya, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan menjerat lehernya sendiri menggunakan seutas tali di plafon rumahnya.
Sebelum korban gantung diri, kakak ipar korban, Serli Palilati, mengatakan, dirinya sempat mendengar percekcokan antara korban bersama istrinya di dalam kamar.
“Tadi ini dorang bakalae pak, masalahnya juga kami kurang tau, cuman yang kami tau mereka ini ada masalah rumah tangga." ungkap Serli.
Serli mengatakan, saat itu dirinya lagi ketempat jemuran kain, ” Saat itu saya ada ba kumpul kain, saya dapa dengar dorang bakale di dalam kamar, baru setelah itu depe istri ba tanya mo kaluar dengan depe taman, depe laki ini tidak mo bakase, kalau tidak sama-sama dengan dia mo kaluar."
Serli menjelaskan, jika istri korban tidak mau mengajak suaminya keluar maka tidak di ijinkan keluar.
”Suaminya ini takut kage depe istri kaluar ba jalan dengan laki-laki lain, jadi kecurigaannya itu yang depe suami tako akan,” ucap Serli dengan dialegnya.
Serli menambahkan, telah menasehati istri korban agar bisa menjaga suaminya karena di takutkan akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan (gantung diri).
Sebelumnya, korban WS, sempat melakukan hal yang serupa sudah dua kali, akan tetapi gagal.
”Saya sudah sama depe istri jaga kasana ngana pe suami, kage dia mo ba gantung diri, soalnya bukan kali ini depe istri dia jaga ancam ba gantung diri bagini." imbuhnya.
Saat melihat korban dalam posisi tergantung, kata Serli, istri korban langsung minta bantuan orang-orang di sekitar rumahnya untuk membantu menurunkan suaminya.
”Kejadian ini terjadi setelah sholat ashar, 15:00 dimana istrinya abis dari luar dan suka mo masuk di kamar, tiba-tiba melihat korban sudah dalam posisi tergantung,” terangnya.
Selanjutnya korban dilarikan ke rumah sakit pada pukul 17:00 untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut, namun takdir berkehendak lain korban sudah tidak dapat di selamatkan. (*)
Pewarta : Machyudin Abbas
Editor : Admin
