-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Merasa di Kelabui, Pengelola Anggaran DSI Bireuen Angkat Bicara

    Metronewstv.co.id
    Wednesday, May 31, 2023, 21:32 WIB Last Updated 2023-05-31T14:32:28Z


    Bireuen
    , - Merasa dikelabui,oleh mantan bendahara Pengelola Anggaran DSI Bireuen,sekaligus Kadis Syariat Islam ,Anwar, S.Ag, M.A.P,angkat bicara 


    "Lelah kami belum selesai antar jamaah haji diterpa isu miring penggelapan dana yang disampaikan oleh oknum mantan bendara DSI Hasliana, SE (Nana) ke beberapa media.


    Kasian staf dan teman-teman saya di DSI digoreng  habis - habisan dan dihakimi seperti maling semua, sebut Kepala Dinas Syariat Islam Anwar, S.Ag, M.A.P yang akrap disapa Cek Wan ketika ditemui awak media ini Selasa, 30 Mei 2023 pukul 20 wib di sebuah café depan Meunasah Kulah Batei Kota Bireuen.


    Lanjut lagi, dia itu (Nana) saya pecat dari Bendahara DSI pada akhir tahun 2020 karena terindikasi ingin menggelapkan honorarium Imum Syiek, Bilal dan Muazzin dua bulan dari 185 masjid dalam Bireuen saat itu. Jika saya dan teman-teman di DSI tidak sigap, jumlah dana Rp.428.200.000.- sesuai Surat Perintah Membayar (SPM) akan menguap begitu saja di tangan Nana pada akhir tahun.


    Honorarium yang dilakukan amprahan rapel dua bulan, bukannya diposting (pindah bukukan) ke rekening petugas masjid seperti biasa yang jumlahnya mencapai 155 orang, akan tetapi pada tanggal 29 Desember 2020 malah ditranfer ke dalam rekening pribadinya semua ini bisa di analisis dari transaksi rekening koran. Kami para pengelola anggaran di DSI berhasil dikecoh dengan kesibukan laporan extra akhir tahun.


    Namun Allah memberi petunjuk, seorang imum masjid dari Samalanga pada pagi minggu pertama bulan Januari 2021 menginformasikan kepada Kepala Dinas bahwa honorarium mereka bulan Nopember dan Desember 2020 belum ditranfer ke rekening penerima. Kami di DSI hampir tidak percaya karena si Nana sebelumnya sudah menyampaikan dana itu sudah ditranfer sebelum tahun 2020 berakhir.


    Saat dikonfirmasi malah Nana menyalahkan Bank Aceh yang lambat melakukan posting. Seluruh pegawai di DSI Bireuen tahu kasus ini dan atas saran mereka saya pecat dia (Nana) dari Bendahara sebut "Cek Wan.


    Tapi walaupun demikian kami berhasil juga ditipu Rp.104.000.000.- karena ketika di desak agar ditranfer semua honorarium petugas masjid, dana yang tersisa pada rekening pribadi Nana tidak mencukupi dan telah digunakan untuk keperluan pribadi.


    Keributan Kadis DSI dengan si Nana waktu itu tidak bisa dihindari. Kami ingin melaporkan ke pihak kepolisian,akan tetapi dia menagis memohon, minta tolong jangan dibuat laporan, karena kasus tipikor bisa dipecat dari ASN, sementara anaknya masih balita dan suami nya ditahan polisi karena bermasalah dengan hukum


    Siapa yang akan menjaga anak saya, hiba Nana saat itu. Lalu kami (kadis) patungan meminjamkan uang untuk melunasi honorarium petugas masjid dan si Nana berjanji akan melunasi paling lama tiga bulan dengan menjual tanah dan rumah tempat tinggalnya sekarang di belakang SPBU Cot Gapu. Sebagai jaminan Nana menyerahkan sertifikat tanah rumahnya kepada Kepala DSI didepan sejumlah pegawai saat itu.


    Tapi sampai tiga tahun Nana belum juga membayarnya,"jelas Kadis Syariat Islam, "malah sekarang  nana mwmbalik fakta  ingin melibatkan banyak orang di DSI Bireuen,


    Karna kesalahaanya, kasus ini sudah dilaporkan oleh kepala Dinas Syariat Islam ke Polres Bireuen beberapa waktu lalu.


    Seluruh pengelola anggaran di DSI Bireuen, merasa di tipu karena kelicikannya" tutup Anwar minta pamit pulang karena sudah pukul 11 malam, maaf saya alergi angin malam sambil tersenyum berlalu.


    Penulis : Hendra

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan