Padang, - Masyarakat pengguna jasa infrastruktur jalan wisata menuju Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan sudah tidak nyaman lagi, Pasalnya jalan tersebut sudah terlihat rusak parah akibat adanya kegiatan pengusaha batubara menggunakan puluhan Truck pengangkut batubara bermuatan 35 Ton hilir mudik menuju lokasi central Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sirih Padang
Sebelumnya infrastruktur jalan tersebut sangat mulus untuk dilalui kenderaan wisatawan mancanegara maupun lokal. Dan pembangunan jalan tersebut atas program Presiden RI- Joko Widodo ketika berkunjung ke Sumatera Barat dan berkesempatan mengunjungi beberapa lokasi obyek wisata. Waktu itulah Presiden RI memutuskan agar segera dibangun infrastruktur jalan untuk mendukung pengembangan obyek wisata yang terdapat disepanjang jalan kaki bukit yang melewati PLTU Teluk Siri. Pembangunan jalan tersebut dimulai dari Bungus Teluk Kabung Padang sampai ke obyek wisata Mandeh - Carocok Enau Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai pusat wisata antar beberapa pulau pulau wisata
Setelah selesai pembangunan jalan tersebut maka Pemda Sumbar mengadakan rapat bersama yang dihadiri oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumbar - Dinas Perhubungan Darat - Organisasi Angkutan Jalan Darat (Organda) Manager PLTU Teluk Sirih yang mana pada waktu itu masih dijabat oleh Pak Mustika dan pihak pengusaha pemasok batubara yang menggunakan infrastruktur jalan wisata. Dalam rapat membahas tentang pemakaian kenderaan Truck angkutan Batubara yang menggunakan jalan wisata tersebut
Hasil rapat mendapat persetujuan bersama, agar pihak pengusaha pemasok batubara tidak dibenarkan menggunakan Truck ukuran besar dengan muatan 35 Ton, karena tidak sesuai dengan kapasitas kelas jalan. Dan pihak pengusaha Batubara harus mematuhi kesepakatan hasil rapat tersebut. Pihak Perusahaan harus memiliki stockpile batubara dari stockpile tersebut baru diangkat dengan mobil yang sesuai dengan kapasitas ukuran kelas jalan, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada badan jalan. Masyarakat juga mendukung dan menyetujui hasil keputusan rapat dan minta agar pengusaha batubara menjalankan usahanya sesuai dengan hasil rapat
Tapi kenyataannya pihak perusahaan batubara tidak mematuhinya dan pemasokan batubara ke PLTU Teluk Sirih dan tetap menggunakan Truck bermuatan 35 Ton. sehingga jalan dan bahu jalan terjadi keretakan keretakan dan diragukan akan terjadi longsoran tanah ditepi jalan yang berjurang. Dan diragukan badan jalan bisa terputus menjadi dua bagian dan tidak bisa lagi dilalui oleh segala jenis kenderaan.
Pemerintah daerah termasuk yang terlibat dalam pertemuan rapat yang membahas masalah penggunaan jalan tersebut jangan melakukan pembiaran dan harus disikapi dengan serius dan menghentikan sementara kegiatan Truck pengangkut batubara tersebut, untuk mencegah agar kerusakan jalan tidak bertambah parah lagi dan dapat merugikan keuangan Negara dan masyarakat pengguna jasa jalan tersebut. Ucapnya
Penulis : Zainal. A/Enik
Editor : Admin
