KABUPATEN HALMAHERA, - Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Pulau Gebe HPMPG -Malut dan HPMPG Jabodetabek yang tergabung dalam aliansi buruh melakukan aksi di kecamatan pulau Gebe sebagai momentum refleksi untuk menyambut Hari Buruh Internasional.
Buruh merupakan pekerja yang bekerja di instansi pemerintah maupun perusahaan, buruh tidak hanya bekerja tetapi juga memiliki hak atas pelayanan dan perlindungan untuk menjamin kesejahteraannya. Berbagai macam permasalahan yang masih dihadapi dan dirasakan sampai saat ini tidak terlepas dari tanggungjawab negara itu sendiri.
Harus disadari bahwa buruh merupakan tulang punggung prekonomian bangsa tanpa buruh roda prekonomian akan mati, sudah semestinya dan sepatutnya negara dan perusahaan memperlakukan buruh seadil-adilnya demi mensejahterakan kaum buruh. hal ini jelas tertuang dalam UUD 1945 pasal 28D ayat 2 dan Pasal 28E ayat 1 yang mengatur tentang hak buruh.
Korlap aksi Irfan Abd Ajid menyampaikan dalam bobotan orasinya bahwa " hari ini dalam momentum hari buruh internasional kami sebagai agent of control sosial turun ke jalan untuk menyampaikan kerasaan yang dialami oleh pekerja/buruh yang ada di pulau Gebe. Melihat bahwa rupanya pemerintah daerah maupun pusat dan perusahaan tambang yang ada di pulau Gebe tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dalam melindungi serta memenuhi hak - hak pekerja/ buruh." Ucap korlap aksi dalam orasinya.
" Jika melihat Pulau Gebe saat ini, terkususnya para pekerja/buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera akibat dari perbudakan dan penindasan yang di lakukan oleh perusahaan tambang yang beroperasi di pulau Gebe. Seperti yang di lakukan oleh PT Anugerah Sukses Mining (PT. ASM) terhadap karyawannya.
Dalam hal ini Tunjangan Hari Raya yang semestinya wajib di berikan perusahaan kepada karyawannya kini tidak berikan, adapun BPJS ketenagakerjaan yang sudah seharusnya di berikan kepada karyawannya tetap nyatanya hal itu tidak di realisasikan." Lanjut korlap Aksi
Korlap aksi juga menyampaikan bahwa " perusahaan tambang yang ada di Pulau Gebe harus terbuka terkait persoalan CSR perusahaan yang sudah semestinya di penuhi oleh perusahaan itu sendiri. Begitu pun ia mengecam kepada perusahaan yang beroperasi di Pulau Gebe untuk mengutamakan tenaga kerja lokal terlebih dahulu dan hentikan tegah kerja dari luar. Karena masih banyak masyarakat pulau Gebe yang pengangguran padahal banyak perusahaan tambang yang beroperasi di pulau Gebe." Lanjut korlap aksi Irfan Abd Ajid
" Kami sebagai Mahasiswa akan selalu berada di garda paling terdepan jika penindasan masih ada di dalam negeri itu sendiri. Kami tidak akan biarkan para korporat dan pihak investor merusak negeri ini demi kepentingan usanya maupun perutnya. Kami akan terus mengawal dan melawan segala bentuk ketidak Adilan yang terjadi di negeri ini." Tutup korlap aksi Irfan Abd ajid
Penulis: Hamla Dawa
Editor: Admin
