Bengkulu Utara,- Pendidikan dalam sebuah negara dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan. Alasanya adalah peningkatan sistem pendidikan yang berjalan dengan baik, secara langsung merupakan keberhasilan dari sebuah negara dalam melakukan pembangunan sumber daya manusia yang kelak akan memegang tanggung jawab suatu negara.
Mirisnya terkadang pendidikan juga sering tercoreng oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, terutama yang terjadi di dinas pendidikan Bengkulu Utara baru-baru ini yang telah tercoreng
oleh oknum salah satu kepala dinas yang terjaring OTT Fee proyek.
Terkait Adanya isu Pungutan Fee Proyek yang kembali di isukan terjadi di Instansi Dinas Pendidikan Bengkulu Utara, Seperti yang telah diberitakan oleh salah satu media online beberapa hari yang lalu, terkait adanya isu bahwa sejumlah Paket Proyek sudah ada yang memiliki walaupun belum diadakannya pelelangan.
Dan dikaitkan juga dengan kehadiran para rekanan kontraktor pada hari yang bersamaan yang di isukan menyerahkan Fee kepada kepala dinas pendidikan Bengkulu Utara, dan adanya juga pernyataan salah satu sumber berinisial M menyebut bahwa, "sangat wajar kepala dinas pendidikan Bengkulu Utara mengatakan semua paket sudah terjual habis".
Kepal Dinas Pendidikan Bengkulu Utara Bapak Drs. Fahruddin Saat Dikonfirmasi wartawan, dengan Tegas beliau mengatakan " yang mengatakan adanya pungutan Fee, Dan semua paket sudah terjual, tidak lah benar, semua paket tersebut masih dalam proses perencanaan lokasi, dan besaran anggaran belum ditetapkan. Yang pasti proses pekerjaan diperkirakan mulai bulan mei 2023 mendatang.” jelasnya.
Beliau menambahkan, “Semua tudingan- tudingan Itu tidaklah benar, termasuk yang mengatakan hampir tiap hari kontraktor datang menghadap dan menyetor Fee, para rekanan yang datang ke kantor, mereka tidak lain hanya memenuhi kekurangan berkas persyaratan perusahaannya, dan itu harus dilengkapi.” pangkasnya.
Penulis : Metri
Editor : Filsuf T
