-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Menyentuh, Puisi Anak SMA di Kupang Minta Tak Ada lagi Penyebutan Eks Timtim

    Metronewstv.co.id
    Saturday, April 29, 2023, 17:50 WIB Last Updated 2023-05-27T09:08:33Z


    KUPANG, -
    Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Negeri Kupang Timur Olga  Clara Soares menuliskan sebuah puisi yang sangat menyentuh. Puisi berjudul " Jangan Panggil Aku Tiles" dibacakan oleh Olga Ketika mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional di Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang. 


    Membacakan puisi itu dengan sangat baik khas seorang penyair. Berapa warga yang hadir mendokumentasikan Olga membacakan puisi dan dibagikan ke sosial media. 


    Semesta menulis takdirnya Tanpa Kompromi

    Mengagetkan Mimpi yang Harmoni 

    Lalu terdengar Teriakan Jajak Pendapat Yang Sekarat

    Aku Nelangsa Menemui Hidup Yang Miris

    Padat, Sarat dan Melarat

    Kami Tentu Tak Tinggal Menetap


    Kami Warga Baru Yang Akrab Dengan Stigma 

    Manusia Kasar, Beringas, Penuh Amarah dan Kasar

    Kami Bersama Tapi Terbeda Oleh Perbedaan 

    Kami Tiles dan Mereka Lokal 


    Padahal Demi Cinta Kami Pada Negara Indonesia

    Membuat Kami Rela Menikmati Camp Camp Pengungsian 

    Lantai-Lantai Rumah Kami Beralas Tanah

    Bahkan Tak Jarang Kami Menatap Langit Dari Atap Rumah Kami


    24 Tahun Kami Berlalu Kami Tetap Dianggap Tiles 

    24 Tahun Berlalu Kami Tetap Dipanggil Pengungsi

    Tanah Ladang Kami Mencari Sesuap Nasi Hanya Pinjaman

    Dan Kami Tak Mendapat Hati Yang Tulus Menerima 


    Aku Indonesia Kita Indonesia 

    Kami Bagian Yang Terucap Dalam Bhineka Tunggal Ika

    Aku Cinta Bangsaku, Aku Cinta Negeriku

    Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia.


    Olga ketika diwawancarai wartawan mengatakan puisi yang ditulisnya berangkat dari pengalamannya sehari sehari. Ia merasa sedih karena masih dipanggil Tiles (Timor Leste)/padahal merupakan warga Indonesia yang sah.


    " Sakit hati Kaka karena bagi Kami tetap Timor Leste walaupun kami sudah lama menetap di Indonesia. Tapi tetap kami di sebut warga yang mengungsi di Indonesia padahal kami juga mau di sebut anak Indonesia bukan Timor Leste atau Timor Timur," ujar Siswa Kelas X Yang memilik Cita-Cita Jadi Penulis.


    Meski Demikian Pengagum Chairil Anwar ini tidak berkecil Hati. Ia Tetap akan terus mencintai Indonesia Tanpa Henti meski sebutan Pengungsi masih kerap terdengar dalam kesaharian. 


    Salah satu Anggota Laskar Muda Indonesia Timur, Gasper Pinto Menanggapi Video Puisi Yang beredar ini. Menurutnya Kami Generasi Muda Sebenarnya Tidak mau lagi di sebut Tiles atau eks tim tim Apalagi Pengungsi Tiles.


    " Dikarenakan Yang Kami dari awalnya Adalah 100% WNI (Warga Negara Indonesia) Entah Prosesnya seperti apa Provinsi Timor Timur Merdeka itu urusan Para Pelaku Politik dulu, yang kami ketahui dan semua harus Tahu Kami Lahir Sebagai Warga Indonesia! lantas kenapa bahasa tersebut Disematkan kepada kami?," ujarnya.


    Ia berharap penyebutan Eks Timor Timur atau Pengungsi atau Tiles tidak lagi ada dalam kehidupan sehari-hari.


    " Jadi kami mohon untuk seluruh warga Indonesia bahasa tersebut sebaiknya tidak di pakai untuk kami, kami tidak ingin mengemis kalian menerima kami sebagai bagian dari Indonesia tapi memang kami dari awalnya Warga Negara Indonesia , dengan sebutan anak Indonesia Timur, biarkanlah para pejuang yang menyebut Nama mereka Ex Pejuang Timor Timur," kata Gasper Pinto.


    Alberto

    Komentar

    Tampilkan