KABUPATEN GORONTALO, - Kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin selama dua hari, Kamis – Jumat (13 – 14/4) di Provinsi Gorontalo disambut hangat masyarakat di daerah serambi Madinah.
Namun demikian, di momen kunjungannya ini, tidak sedikit pihak yang melempar keluh kesah maupun menyuarakan aspirasi kepada orang nomor dua di Indonesia itu.
Seperti yang datang dari salah seorang warga Kabupaten Gorontalo, Noldi N Tane.
Sesuai tentatif, selain di Kota Gorontalo, Wapres juga akan melihat langsung pelayanan Posyandu di Kelurahan Kayubulan, sebelum kemudian melaksanakan salat Jum’at di Masjid Agung Baiturrahman Limboto.
Noldi mengajukan surat terbuka yang ditujukan kepada Wapres Ma’ruf Amin.
Sedikitnya ada 4 poin penting yang Ia tulis dalam surat terbuka yang beredar di media sosial, Jumat (14/4) pagi ini.
“Hal yang ingin kami harapkan bapak ketahui bahwa di daerah yang bapak kunjungi ini (Kab.Gorontalo) ada beberapa masalah yang menurut hemat kami sangat krusial bagi kelangsungan hidup masyarakatnya,” kata Noldi.
Pertama, Noldi mengungkapkan, saat ini, di hampir 3 Kelurahan dan desa yakni Desa Pone (Kecamatan Limboto Barat), Kelurahan Bongohulawa, dan Kelurahan Kayumerah (Kecamatan Limboto) ada lebih kurang 100 Hektare lahan sawah yang sudah hampir 2 tahun tidak dapat digarap dikarenakan sulitnya air irigasi yang mengaliri daerah pertanian ini.
“Tentu kerugian, baik langsung dan tidak langsung telah menjadi momok bagi kelangsungan ekonomi keluarga para pemilik lahan sawah tersebut,” imbuhnya.
Kedua, salah seorang tokoh pemuda Kabupaten Gorontalo itu menyuarakan mengenai banjir yang sering menggenangi wilayah Kelurahan Kayubulan imbas luapan air Danau Limboto.
“Saat sebagian wilayah yang terkendala oleh sumber air, di wilayah lainnya kurang lebih 300 KK yang harus tetap bertahan mendiami rumah tinggal mereka yang sudah hampir 2 bulan lamanya direndam oleh banjir genangan luapan air Danau Limboto,” ujarnya.
Wilayah yang dimaksud Noldi, yakni Kelurahan Kayubulan yang notabene menjadi lokasi kunjungan Wapres Ma’ruf Amin.
“Sungguh pastinya Bapak tidak tega kalau mengetahui ada masyarakat yang di Bulan Puasa ini menjalankan aktifitas ibadahnya dalam suasana yang demikian adanya. Dan hampir dipastikan mereka akan bersuka cita dalam lebaran di tengah genangan air banjir luapan Danau Limboto,” tukas Noldi.
Ketiga, alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gorontalo itu menyebut, Kabupaten Gorontalo sesuai data rilis pendataan keluarga oleh BKKN tahun 2021 menjadi kabupaten dengan jumlah tertinggi keluarga yang beresiko stunting, yakni berkisar 35 ribu keluarga dari kurang lebih 73 ribu keluarga beresiko stunting di Provinsi Gorontalo.
“Artinya hampir setengah dari data di atas ada dan tersebar di Kabupaten Gorontalo. Kiranya ini dapat menjadi perhatian yang komprehensif dari bapak dan tim rombongan,” pinta Noldi.
Keempat, Ia menyoroti kebijakan terkait pelayanan BPJS Kesehatan.
Ia menyebut, sebulan yang lalu atau tepatnya 1 maret 2023, salah satu kebijakan oleh lembaga penjamin sosial yakni BPJS Kesehatan telah menonaktifkan banyak Kepesertaan Jamsos kesehatan dengan skema PBI (Penerima Bantuan Iuran), tidak terkecuali masyarakat Kabupaten Gorontalo pun menerima imbas atas kebijakan tersebut yakni dengan tidak mendapatkan fasilitas layanan gratis dalam melakukan tindakan berobat kesehatan di faskes.
“Oleh karena itu, kiranya evaluasi atas kebijakan tersebut segera mendapatkan tindak lanjut solutif,” harap Noldi.
Demikian empat poin yang disuarakan Noldi dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Wapres Ma’ruf Amin.
“Bapak Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin yang saya hormati, inilah beberapa gambaran dan harapan yang ingin sekali saya dan masyarakat Kabupaten Gorontalo aspirasikan kepada Bapak sebagai kontribusi konkrit atas manfaat besar sebuah kunjungan kenegaraan Pejabat Negara di wilayah NKRI. Demikian atas Perhatian dan atensinya saya ucapkan terima kasih,” tutup Noldi.
Pewarta : Machyudin Abbas
Editor : Admin
