-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

     

    Kapolres Nagekeo Menepis Isu, Jika Pemuda yang Menghadang Mobil Kapolres Mengalami Depresi Berat, Itu Tidak Benar

    Metronewstv.co.id
    Saturday, April 22, 2023, 17:52 WIB Last Updated 2023-05-27T09:08:50Z


    Nagekeo
    , - Pemuda asal Desa Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlibat kasus penghadangan mobil Kapolres Nagekeo pada 09 April 2023 lalu, mengaku tidak ada tindakan kekerasan fisik apalagi sampai menyebabkan trauma (depresi berat) yang dilakukan oleh Anggota Kepolisian Resor Nagekeo selama proses penahanan.


    Pengakuan itu menanggapi tulisan pernyataan salah seorang anggota group WhatsApp Nagekeo Bebas Bicara (NBB) yang menyebut "Sejumlah anak muda Aeramo yang dianiayai kini depresi Berat"


    Menurut salah satu pemuda penghadangan mobil Kapolres Nagekeo Farid Jago bahwa, selama mejalani proses tahanan kurang lebih 5 hari di sel tahanan Polres Nagekeo, ia dan kawannya justru mendapat banyak bimbingan dan arahan dari anggota polisi.


    "Selama kami ditahan, anggota polisi banyak kasi kami bimbingan dan arahan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan kami. Pokoknya kita dapat banyak pengalaman dari sana (tahanan-red). Jadi kalau kami dikatakan mengalami tekanan, stres, kekerasan itu tidak ada," ungkap Farid dikediamannya di Desa Aeramo, Jumat (22/04/2023).


    Farid menegaskan bahwa dia dan kawannya dalam kondisi sehat, tidak ada tekanan maupun depresi berat seperti yang disebutkan dalam group WhatsApp tersebut, ngawur itu, Tutur "Farid.


    Dia juga meminta agar kasus yang sudah ditempuh dengan langkah restorative justice tersebut untuk tidak dibesar-besarkan apalagi sampai mengular fakta hanya untuk kepentingan tertentu.


    "Kami yang menghadang mobil Kapolres Nagekeo, sekali lagi, kami tidak tertekan, tidak depresi seperti yang dikatakan. Kami mohon kasus ini agar tidak dipelintir atau mengada-ngada," ujarnya.


    Disaat yang sama, Lasarus Piru orang tua dari Kelvin  mengatakan, pernyataan yang menyebut anak mereka dianiaya dan mengalami depresi berat itu hanya sebuah isu yang sengaja diciptakan dengan tujuan yang tidak jelas.


    Sambung Lasarus, justru dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Kapolres Nagekeo yang telah besar hati memaafkan bahkan mengantarkan anak mereka dengan kondisi sehat wal-afiat.


    "Isu yang sementara berkembang itu, kami sebagai orang tua, kami rasa itu isu-isu yang sudah tidak jelas. Justru kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada pihak kepolisian sudah mendamaikan. Dan kami sangat berterimakasih kepada Kapolres Nagekeo yang mau memaafkan bahkan mengantar anak kami ke kepada kami dengan kondisi sehat. Jadi isu yang terjadi bahwa anak kami mengalami depresi berat akibat dipukul ditendang, dianiaya, itu tidak ada," tutur Lasarus.


    Lasarus juga meminta agar perosalan yang sudah ditempuh dengan jalan damai tersebut untuk tidak dibesarkan apalagi sampai membuat pernyataan seolah-olah orang tua telah mengadu bahwa anak mereka sedang mengalami depresi pasca penahanan.


    "Pantau kami selama ini, tingkah laku anak kami biasa saja tidak mengeluh sakit apa-apa, apalagi "Depresi. mereka sekarang beraktivitas seperti biasa. Jadi tolong persoalan yang sudah selesai ini jangan dibuat - dibuat seolah-olah kami orang tua mengadu bahwa anak kami depresi berat," pungkasnya.


    Kami minta kepada pihak yang membenturkan masalah kami dengan Polres untuk dihentikan, jangan membuat kegaduan lagi, persoalan kalian jangan bawah-bawah kepada anak kami. Tutur " Dus.


    Hentikan Isu Liar...!


    Penulis : Gebby Ratta

    Editor : Admin

    Komentar

    Tampilkan