Kafamenanu,- SMA Negeri Binino gelar Ujian Sekolah berbasis Android tahun ke-3 dengan jumlah peserta ujian sebanyak 53 siswa yang tersebar dalam 2 kelas yakni 1 kelas IPA dan 1 kelas IPS.
Dalam menggelar ujian Berbasis Android ini, siswa-siswi dibagi menjadi 3 ruangan Ujian yakni ruangan I sejumlah 18 siswa, ruangan II sejumlah 20 siswa dan ruangan III sejumlah 15 siswa.
Ifan Konay, S.Pd selaku Ketua Panitia ujian Sekolah berbasis Android SMA Negeri Binino periode 2022/2023 menyampaikan bahwa ujian sejak hari selasa hingga hari ke-5 ini berjalan dengan lancar.
" Sudah 3 tahun ini kami menggunakan aplikasi android sehingga siswa bisa menggunakan sistem internet yang ada dalam hal ini aplikasi yang kami pakai. Kami menggunakan aplikasi android ini supaya mereka juga bisa merasakan bagaimana menggunakan internet yang tersedia, tentunya sama dengan sekolah lain yang ada di kota Kefa maupun kota Kupang," katanya.
Lanjut Wakasek Akademik bahwa Baik dari Computer maupun Ipad yang dipake oleh siswa sebagian merupakan dukungan dan sumbangan dari siswa-siswi.
" Computer dan Ipad sudah diperoleh dari bantuan pemerintah sejak tahun 2019, sehingga peralatan untuk melaksanakan kegiatan CBT bisa berjalan dengan lancar.
semua ini bentuk dukungan dari pihak pemerintah provinsi NTT, Bupati TTU dalam hal ini Dinas PPO serta pemerintahan setempat yakni Kecamatan, Kepala Desa, Komite dan orang tua sekalian,"ujarnya.
Ia juga menyampaikan Harapan kedepannya untuk dipertahankan dengan pelaksanaan Computer Basic Test.
" Perlahan-lahan kita upayakan mengikuti zaman yang ada sehingga tidak tertinggal, karena kedepannya semua tes akan menggunakan aplikasi sehingga mereka sudah terbiasa dengan keadaan teknologi yang ada," Harapnya.
Ifan Konay juga membeberkan sinergitas dan target dalam penyelenggaraan ujian.
" Untuk pelaksanaan ujian sekolah di tahun 2022/2023 ini, Persiapannya sudah dari siswa hendak naik ke kelas 3 dengan tujuan mereka betul-betul memperoleh nilai yang maksimal," katanya.
Kepala Sekolah SMA Negeri Binino Imelda Nenat ketika ditemui wartawan mengaku bahwa tahun ini merupakan tahun kedua ujian berbasis android, setelah kedatangannya.
" Sumber daya sekolah dengan melihat ketersediaan laboratorium computer yang cukup memadai, terisi dengan fasilitas sarana pendukungnya, computer, laptop dan tablet/ipad, sehingga kemudian tim pengembangan IT di sekolah merancang untuk dilaksankannya ujian sekolah berbasis online," ujarnya.
Lanjut, ia menjelaskan bahwa Hal ini bisa terjadi karena Kerjasama dari teman-teman guru yang punya keahlian dan keterampilan di bidang IT yang kemudian didukung juga oleh guru mata pelajaran, sehingga bisa berhasil untuk menyiapkan perangkat dan merakit soal-soal yang bisa dipakai pada saat ujian sekolah ini.
Ia juga menyampaikan target SMA Binino terhadap 53 siswa.
" Diharapkan mereka semua nantinya akan lulus dengan memenuhi sejumlah kriteria kelulusan, dan juga komptensi-kompetensi yang diujikan pada seluruh mata pelajaran, kiranya siswa ini lulus dengan nilai yang baik dan kemudian mereka siap untuk masuk di perguruan tinggi negeri maupun swasta sesuai dengan minat atau pilihan masing-masing," kata mantan Wakasek Kesiswaan SMA Negeri Taekas itu.
Lebih lanjut, Imelda sapaan akrabnya menegaskan bahwa mereka juga mendorong secara terus-menerus karena berada di daerah yang sedikit keluar dari kota, sebetulnya minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi itu tidak begitu tinggi.
SMA Negeri Binino dibawah pimpinannya terus bekerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi baik di wilayah TTU maupun luar TTU.
" Misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, Universitas Timor, Universitas Terbuka untuk datang dan memberikan sosialisasi, Juga ada dari kota Kupang yaitu Politeknik Pertanian yang datang memberikan sosialisasi. Jadi dengan sosialisasi itu kami mengharapkan anak-anak ini merasa tertantang untuk lanjut ke jenjang perguruan tinggi," Ujar Imelda.
Imelda Nenat juga berpesan kepada siswa-siswinya bahwa pesatnya perkembangan dunia mereka harus mampu membuka diri.
" Kemajuan IT melebar kemana-mana dan anak-anak pun harus siap untuk masuk ke perkembangan ini dan menyesuikan diri, tentu juga harus mampu memfilter mana yang baik dan yang buruk tidak perlu untuk dicontoh sehingga pada waktunya mereka bisa siap tampil sebagai anak-anak muda di Bikomi Tengah di TTU,"katanya.
Kepada Bapa Ibu guru yang tergabung dalam kepanitiaan Ujian Sekolah berbasis Android ia menyampaikan Terimakasih dan tetap solid.
" Kepada bapak/ibu guru, disampaikan limpah terima kasih karena sudah bekerja secara maksimal, walaupun dengan keterbatasan yang ada akan tetapi berupaya dengan maksimal bisa menjalankan ujian dengan baik dan sambil terus melihat untuk terus memperbaiki diri, mengupgrade segala hal yang sudah baik dan mungkin ada lagi yang belum baik, kita menyesuaikan untuk bisa menjadi lebih baik kedepan.
Dengan ujian sekolah berbasis online ini merupakan salah satu komponen untuk menghadapi proses akreditasi yang akan datang dengan memenuhi sejumlah kriteria dalam bahan akreditasi nasional, jadi yah harapannya akan ada peningkatan dari posisi predikat yang sudah kita raih sekarang ini,"Tutupnya.
Penulis : Eman Taena
Editor : Filsuf T
