Seperti diketahui, sebagian besar wilayah Muara Enim, yang meliputi berbagai kecamatan juga pedesaan sekitar muaraenim yang terdampak sering matinya listrik PLN, berkali kali padannya listrik pihak PLN sewajarnya diganti dugaan tak serius dalam penanganan PLN Hasil pantauan awak media ini, setidaknya dalam bulan ramadhan, pemadaman listrik tidak ada lagi waktu hingga berjam-jam lamanya Hal itulah yang kemudian membuat warga di muaraenim yang notabanenya adalah pelanggan dari PT. PLN merasa geram, serta mengeluhkan dan mengecam kinerja PT. PLN dalam melayani kebutuhan konsumennya.
Keluhan itu salah satunya disampaikan oleh pajri semos (40), warga miaraenim, dimana ia sangat mengeluhkan kinerja PLN di wilayah muaraenim, yang mana dirasanya sangat kewa konsumen Menurutnya pihak PLN seakan tak memperdulikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, selain kerap terjadi pemadaman listrik, pemadamannya pun sering berlangsung dalam waktu yang lama, kecuali saat siang hari pemadaman tersebut terjadi tanpa pemberitahuan apapun kepada masyarakat.
“Tak ada hujan, tak ada angin, tiba-tiba mati lampu, dan itu berlangsung berjam-jam tanpa pemberitahuan, saya pribadi pajri semos sudah sangat kecewa dengan pelayanan PLN disini,”, keluhnya.
Begitupun menurut awi sos,met (50), juga warga muaraenim, menurutnya, ia sangat khawatir dengan kondisi pemadaman listrik, terlebih di waktu malam hari.
Kekhawatirannya yakni akan resiko aksi pencurian di malam hari akibat dari pemadaman listrik, karena menurutnya, disaat malam hari dengan kondisi listrik padam, seolah memberi ruang gerak bagi pelaku kejahatan di malam hari.
“Saya kerap khawatir saat pemadaman listrik di malam hari pak, takutnya itu dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk melakukan kejahatan pencurian,”, ujarnya saat diwawancarai awak media usai belanja di salah satu mini market di muaraenim
Untuk itu, pajri semos berharap kepada pihak PLN untuk segera memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, terutama di waktu malam hari. apa lagi ini dibulan suci ramadhan “Tolong, kalau mau memadamkan listrik jangan di malam hari,”, timpalnya.
Hal senada juga disampaikan lia agustina (41), warga muaraenim lainnya, dimana ia mengatakan matinya lapu PLN terasa bemalam diume, kinerja dan pelayanan PLN, khususnya di wilayah lingkup muaraenim, relatif tak memuaskan bahkan bisa dibilang mengecewakan.
Dikatakannya, warga di muaraenim khususnya, bahkan mungkin se-kabupaten muaraenim, sudah sangat akrab dengan kondisi Pemadaman Listrik ini atau biasa disebut mati lampu.Saya pribadi, yang lahir dan besar disini (muaraenim), sudah akrab dengan mati lampu, entah apa yang menjadi kendalanya, namun memang akhir-akhir ini mati lampu makin sering terjadi,”, ujarnya kepada awak media.
Lia agustina menambahkan, dirinya juga kerap bingung dengan kondisi tersebut, karena jika alasannya lantaran PLN kekurangan daya, tapi nyatanya, setiap tahun jumlah konsumen selalu bertambah dan selalu diterima menjadi konsumen.
“Bingung kadang memikirkan kendalanya apa, kalau alasannya kekurangan daya, nyatanya konsumen baru selalu bertambah,”, timpal indra dengan nada kesal.
Lanjutnya, sudah sepatutnya pihak PLN memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kendala-kendala yang menyebabkan pemadaman listrik, sehingga diharapkan masyarakat bisa mengerti atas kondisi tersebut.
Sementara itu, kepala pengusus PLN, Kepala Rayon PLN siapa pun namanya, yang menkoordinir pasokan listrik untuk sebagian besar wilayah muaraenim Tolog bertindak jangan diam tidur didalam menjalan kan tupoksinya.
Penulis : Alisaiin
Editor : Admin
