KAUR, – Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Bulan Suci Ramadhan 1444 H – 2023 M, Tariqat Naqsabandiyah Indonesia Asuhan Buya Syekh Muhammad Rasyid Syah Fandi Kabupaten Kaur melaksanakan kegiatan Suluk bertempat di Gedung Pelatihan Rohani Desa Tanjung Aur Kecamatan Tanjung Kemuning, Sabtu (25/03/2023) pukul 18.00 wib.
Hadir dalam acara tersebut Ketum MUI Kaur, ustad Yuli Sasman, Bupati Kaur H. Lismdianto, SH. MH., di wakili Kepala Badan Kesbangpol Kaur Noprin Aidi, Kapolres di wakili Kasat Intel, Kapolsek Tanjung Kemuning, Kepala Desa dan Toko Masyarakat, Toko Agama
Pada pelaksanaan Pembukaan Kegiata Suluk tersebut dengan jumlah peserta sebanyak 400 orang dari berbagai daerah.
Ketua Umum MUI Ustad Yuli Sasman, S.Pdi kepada awak media Metro News TV Via whatsapp menyampaikan, Secara sederhana thoriqoh merupakan cara mendekatkan diri (taqorrub) kepada Allah SWT, dengan menjalankan agama islam dengan lebih hati-hati dan teliti, seperti menjauhi perbuatan syubhat, melaksanakan keutamaan-keutamaan sesudah melaksanakan kewajiban-kewajiban, ujar ustad Yuli.
“Seperti mengerjakan sholat tahajjud, sholat sunnah rawatib, serta sungguh-sungguh mengerjakan ibadah seperti puasa senin dan kamis, rajin membaca al-qur'an, sholawat, dzikir, tasbih, istighfar dan sebagainya.”
Pada dasarnya, thoriqoh merupakan ilmu yang digunakan untuk mengetahui hal ihwal nafsu dan sifat-sifat tuhan, dengan thoriqoh dapat diketahui mana sifat yang madzmumah (tercela menurut syara') kemudian di jauhinya, dan mana sifat yang mahmudah (terpuji menurut syara') kemudian diamalkan. Dengan demikian thoriqoh merupakan amaliyah tasawuf yang bertujuan untuk mencari ridho Allah Swt, jelas ketua umum MUI.
Lanjutnya, Dalam al qur'an dinyatakan bahwa, "Jika mereka tetap (istiqomah) menempuh jalan (thoriqoh), maka benar-benar akan kami berikan air yang segar (rizki yang berlimpah)." (QS.aj-Jin: 16).
Ayat ini menjelaskan bahwa jika seorang hamba Allah SWT istiqomah menjalankan wirid, dzikir, muroqobah, musyahadah dan menjalankan beberapa sifat mahmudah (terpuji) serta meninggalkan beberapa sifat madzmumah (tercela) yang semuanya itu bertujuan hanya memohon ridho Allah Swt, maka Allah Swt pasti memenuhi hati mereka dengan asror (rahasia) dan ma'rifah ilahiyah serta mahabbah ilah. (Tafsir Showi juz 4: 216 ), terangnya.
Tareqat ini sebagai suatu jalan yang dilalui oleh calon sufi dalam mencapai ma’rifat. Tetapi tidak mudah bagi seorang sufi untuk mencapai titik puncak yang harus dicapai olehnya dalam menjalani kehidupan bertasawuf, maka mari Kita Kaum Muslimin Wal Muslimah untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita semua mendapatkan Kebahagiaan di dunia dan Keselamatan di Akhirat, tutup Ustad Yuli Sasaman.
Penulis : Ilpitar
Editor : Admin
