SUBANG, - KABID SMP Pendidikan Kabupaten Subang Ade terkesan mengabaikan pungutan perpisahan yang ada di SMPN 3 Ciasem.
Padahal seharusnya ketika mendapat informasi seperti itu langsung mempertanyakannya kepada SMP yang di anggap ada masalah.
Namun ia hanya menyatakan prinsipnya. "Pada prinsipnya...bagi kami kegiatan yang berimplikasi seperti itu harus ada koordinasi dengan orang tua atau komite baik langsung maupun tidak langsung" katanya dalam chatnya.
Adapun dalam pemuatan berita dari edisi yang lalu jelas sudah jelas kronologis nya, bahwa wawancara selaku panitia membenarkan adanya dugaan pungutan tersebut, dan Kabid pendidikan Ade menyaran kan agar klarifikasi ulang kepada pihak kepala sekolah, jadi intinya seolah-olah Kabid Ade mengabaikan adanya pemuatan berita tersebut.
Bahkan ketika kepala sekolah di hubungi sedang ada tamu katanya. sampai berita ini di turunkan Kabid pendidikan Ade tidak ada tanggapan yang menyangkut pemberitaan ini .
Sari selaku kepala sekolah SMP 3 ciasem sampai saat ini bungkam. Tida mau komentar seolah olah membenarkan adanya dugaan pungutan tersebut. Seperti pemuatan berita sebelum nya.
Menjelang berakhirnya pembelajaran khususnya kelas 9 SMP membuat pihak sekolah harus melaksanakan kegiatan perpisahan.
Tak terkecuali juga dilaksanakan oleh SMP 3 Ciasem. Namun di sekolah tersebut melaksanakan perpisahan dengan siswa harus mengeluarkan dana Rp.425 ribu/siswa tanpa adanya musyawarah dengan wali murid.
Sementara pihak sekolah hanya mengirimkan sehelai surat kepada masing-masing wali murid yang isinya mengijinkan anak atau tidak untuk ikut dalam acara perpisahan tersebut.
Bahkan dalam isi surat itu tidak ada nilai rupiah yang ditawarkan kepada siswa melalui surat itu.
Penulis : Tim
Editor : Admin
