KAUR ,- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Kaur, Bukan jaminan memiliki nilai tinggi, bisa lolos seleksi anggota panitia pemungutan suara (PPS) di Kaur, buktinya ada sejumlah peserta yang mendapat peringkat tertinggi tes Computer Assisted Test (CAT), namun dinyatakan tidak lolos oleh KPUD Kabupaten Kaur.
Seperti dikeluhkan ID, peserta asal Desa Naga Rantai Kecamatan Padang Guci Hulu, kemarin Ia mengikuti dua tes dalam seleksi PPS, yaitu CAT dan wawancara. ”Hasil tes CAT saya mendapatkan nilai peringkat pertama dengan skor 96 dari peserta Se-Kabupaten Kaur, dan ini dinilai tidak transparan, ujarnya pada Kamis (26/01/2023).
Kemudian dari hasil tes wawancara, dan nilai wawancara ini tidak disampaikan kepada peserta. Kalau dipikir, seharusnya ia lolos dan masuk tiga terbaik namun justru yang lolos adalah peringkat ke-5, 7, dan ke-9 yang notabene nilai CAT di bawahnya.
”Yang aneh juga nilai hasil tes wawancara tidak disampaikan kepada publik, hanya ada info hasil interview semua peserta, cuma komisioner KPUD Kaur saja yang tahu,’’ tambahnya.
Ia menilai, tes seleksi baik CAT dan wawancara hanya sebatas seremonial untuk menggugurkan kewajiban perekrutan anggota PPS. ”Seleksi hanya sebagai kedok. Karena sudah ada setingan nama-nama yang akan ditetapkan,’’ singgungnya.
"KPUD Kaur, juga dinilai kurang transparan dan tidak fair dalam proses seleksi rekrutmen PPS. Selain itu hasil tes wawancara tidak dipublikasikan kepada peserta, KPUD Kaur juga tidak mempertimbangkan pengalaman dan rekam jejak para peserta."
Hal senada disampaikan DK, anggota Peserta calon PPK asal Desa Awat Mata Kecamatan Semidang Gumay. Dari hasil CAT, ia juga mendapat peringkat pertama. ”Ya hasil CAT saya memang peringkat pertama, tapi tidak lolos setelah tes wawancara,’’ ujar diki.
Ia juga sangat kecewa dengan keputusan KPUD Kaur yang tidak mendasar. ”Ya awalnya sempat kecewa, karena dari segi pengalaman saya pernah menjadi anggota KPPS,’’ tegasnya.
Sementara itu, Ketua KPUD Kaur saat di wawancara awak media mengatakan, dalam rangka rekrutmen PPK dan PPS ini sudah sesuai dengan mikanisme yang ada, dan nilai CAT tidak menjamin untuk lolos, masih ada tes wawancara, dan juga di pastikan KPU tidak perna menerima uang dari PPK atau PPS sampai saat in, kata yuhardi.
"KPU itu dalam rekrutmen ada regulasinya, dan tahapannya mengikuti tahapan. administrasi, tahapan CAT, dan mengikuti tahpan terakhir tes wawancara yang menentukan kelolosan. Kita sudah sesuai dengan juklak junisnya, dan Allhamdulillah hasil pleno bersama kawan-kawan komisioner, itulah yang terbaik, tutup Yuahardi.
Penulis : Ilpitar
Editor : Darma Girsang
