Karimun,– Tak sudah sudah dengan permasalahan camat moro (yusupian) kalau sudah berurusan dengan Duit.
Sementara itu camat moro yusupian pernah bermasalah terkait bantuan bencana alam yakni di dua desa,Keban dan Pulau Moro tahun 2022,yang mana ada keganjalan penyaluran dana tersebut,Khamis,26/01/2023.
Ini timbul permasalahan terkait penogolahan anggaran Lembaga Adat Melayu atau disingkat (LAM),yang diadakan oleh pemerintah kabupaten,sayang nya anggaran tersebut di kelola oleh camat moro bukan organisasi LAM itu sendiri"ADA APA".
Saat diminta keterangan kepada ketua Lembaga Adat Melayu (LAM),Bapak "Manan"ia menjelaskan bahwa ada anggaran yang diperuntukkan dari kabupaten karimun untuk Lembaga Adat Melayu melalui kecamatan anggaran tersebut sebesar Rp.7.000.000,kata Pak Manan.
Pada tahun ini lah tepat nya 2023 ini, Lembaga Adat Melayu(LAM) mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten,ujarnya.
Namun disayangkan anggaran tersebut dikelola oleh pihak kecamatan.
Anggaran tersebut tujuannya untuk kegiatan kegiatan Lembaga Adat Melayu, misalnya kegiatan rapat dll Kata Ketua.
"Dugaan"anggaran tersebut sudah digunakan camat moro yusupian untuk kepentingan yang lain.
Camat yang satu ini memang "Kemarok"kalau yang namanya berurusan dengan Duit.
Sementara itu belum ada kejelasan dari pihak kecamatan saat diminta keterangan melalui sekcam moro,saat di telpon melalui via seluler.
Sangat disayangkan penepataan camat moro yusupian, sebagai camat moro oleh Bupati Karimun Anuar Rafig dinilai tidak mempunyai prestasi yang baik,melihat permasalahan permasalahan yang ada.
Siapa kah yang harus disalahkan dalam penempatan camat moro Yusupian,sebagai camat di kecamatan Moro.
Penulis : Rudi Rahman
Editor : Filsuf T
