-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Ativis Zainal Abideen Warga Negara Australia Pejuang Kemanusiaan di Christmas Island Akhirnya Bersilaturahmi Ke Indonesia

    Metronewstv.co.id
    Monday, January 9, 2023, 18:16 WIB Last Updated 2023-05-27T09:17:08Z


    Batam
    , - Pejuang Kemanusiaan Membelah Kaum Imigran Warga Negara Indonesia Di Australia akhirnya jumpah bersama rekan-rekan Wartawan di kota Batam. Sosok Pria berambut putih tersebut merupahkan sosok yang harus di Apresiasi atas kegigihan untuk membelah hak-hak kaum imigran. Senin 09/01/2023.


    Maksud dan tujuan beliau keindonesia hanya untuk mengenang kembali serta mereview persoalan yang terjadi disaat itu di negara Kanguru Australia bersama rekan Media Batam.


    Sedikit kisah silam yang diceritahkan sangat terharu serta sedikit menegangkan, Zainal Abideen Juga Sempat Berkunjung Ke Alila Studio Podcast dan Bercerita tentang Kisah Perjuangannya di tahun 1976-1980 dalam memperjuangkan Hak-Hak Warga Negara Indonesia yang Menetap di Cristmast. Minggu 08/01/2022


    Perjuangan itu termasuk tiga warga Negara yakni Singapore, Malaysia dan China, namun yang lebih berkesan adalah warga Negara Indonesia.


    Zainal Abideen menambahkan bahwa apapun Konsekuensinya Ia akan tetap selalu memperjuangkan dan pada akhirnya apa yang menjadi harapan dapat terlaksana dengan baik.


    Zainal menambahkan bahwa Perkembangan dan defisnisi multikulturalisme terjadi di tahun 1976 sampai 1983, yaitu pada periode Pemerintahaan Konservatif Fraser. 


    Dengan terbukanya jalan menuju kekuasaan baginya di tahun 1975, terjadilah sebuah kejutan bahwa Zainal Abidin akan terus memperjuangkan Hak-hak warga negara Indonesia dan juga bertanggung jawab atas sejumlah reformasi lanjutan yang telah memperkuat multikulturalisme sebagai sebuah filosofi dan sebuah kebijakan. 


    Perubahan-perubahan ini diarahkan untuk mendorong keanekaan budaya dalam masyarakat Indonesia, Singapore, Malaysia dan China yang berada di Australia. Salah satu yang sangat signifikan dari reformasi ini adalah perluasan Departemen Imigrasi tingkat Commonmwealth (Negara Persemakmuran) yang memasukkan Ethnic Affairs (Urusan Etnik). Sebagai tambahan, Pemerintahan 


    Fraser mengawasi penciptaan Dewan Kependudukan dan Imigrasi Australia (the Australian Population and Immigration Council) atau APIC.


    Selama periode ini, titik fokus kebijakan multikultural terutama terletak pada hak-hak kaum migran untuk melakukan perbedaan kebudayaan, bukannya atas hak-hak sosial dan politik mereka dari Pemerintah. 


    Pria kelahiran Singapore Berkewarganegaraan Australia ini merupahkan tokoh pejuang kemanusiaan bagi para pekerja Migran di Cristmas Island. 


    "Walaupun saya warga Negara Australia, tapi saya adalah seorang aktivis kemanusiaan yang membelah hak-hak pekerja dari pelecehan atau sisi kemanusiaan. "Tuturnya.


    Terkait kedatangan ke indonesia zainal abideen mengatakan, " saya hanya mengenang, atau menghistorikskan kembali kisa piluh dimasah silam disaat itu. 


    Dalam kacamata Pria 78 tahun itu mangatakan, saya sangat kagum dengan Negara Indonesia di bawah kepemimpina Pak Jokowi, sangat berubah pembangunan sangat luar biasa maju, " haa,,, dengan logat melayu sedikit kental.


    Saat ini dirinya berlibur di 3 wilayah, yakni , Jakarta, Bandung dan Batam. 


    "Saya berharap pemerintah indonesia  mengenang dan mengingat kembali atas perjuangan kami di Cristmas Island. Tidak banyak harapan dari saya, hanya semacam Cendramata atau penghargaan dari Pemerintahan Indonesia atas perjuangan saya disaat itu.


    Diakhir pertemuan lewat Ketua LIN (Lembaga Investigasi Negara) Aidil Kasmara NST S.H memberikan cendramata berupa piagam penghargaan dari Rekan-rekan Wartawan Kota Batam di Hotel Planet Jodoh Batam.


    Untuk harapan kami kepada Presiden Jokowi agar bisa memberikan semacam cendramata atas kepedulian dan perjuangan beliau dalam membela Imigram Indonesia di Australia dimasa itu, buku-buku karya beliau sempat di museumkan di Negara Australia dalam kisah perjuangan kaum tertindas.


    Penulis: Gebby Ratta

    Editor: Admin 

    Komentar

    Tampilkan