KUPANG, - Universitas Citra Bangsa ( UCB ) menggelar kegiatan yudisium Sarjana dan profesi Ners, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas kesehatan, di Aula Lantai V Universitas Citra Bangsa, Jumat 25 November 2022.
Ketua Panitia Yudisium, Christmas Prasetia Ate, S.S.,M.Hum kepada media mengatakan bahwa, jumlah kelulusan mahasiswa yang hari ini Yudisium sebanyak 334 orang yang sudah tersebar di berbagai bidang pekerjaan.
Para mahasiswa ini pun telah dinyatakan lulus uji kompetensi (Exit Exam) dan berhak untuk mengikuti yudisium.
Dijelaskannya, yudisium kali ini dikemas secara sederhana, tetapi kesederhanaan ini tidak mengurangi kenikmatan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab saat ini kalian merasa bahagia karena telah selesai dan dinyatakan lulus kuliah.
“Harapan kami supaya kalian terus belajar menjawab tantangan zaman dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Selamat berbahagia untuk para orang tua,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Citra Bangsa, Prof. Dr. Frans Salesman, SE.,M. Kes, dalam sambutannya mengatakan bahwa, para peserta Yudisium telah melewati satu tahapan dalam bidang akademik, dan telah menunjukan kemampuan meraih sarjana dengan gelar masing-masing yang boleh ditempuh selama kurang lebih 4 tahun bahkan ada yang lebih.
Para peserta telah melewati satu tahapan yang betul-betul menguras pikiran, tenaga, air mata, biaya dan terutama mental yang senantiasa diuji untuk meraih asa dalam menuntut keilmuan. Dan akhirnya pada hari ini saudara/i semua dapat merasakan buah dari kerja keras itu.
Dengan menyandang gelar sarjana juga Profesi Ners ini merupakan satu kebanggaan dan sekaligus menjadi beban yang patut untuk dipertanggungjawabkan diera persaingan di tengah masyarakat yang semakin besar, persaingan kerja yang semakin ketat dan bahkan ketiadaan lapangan pekerjaan.
Cara untuk mengatasi masalah tersebut tidak lain adalah dengan cara mempersiapkan diri dengan baik dan terus meningkatkan kompetensi serta kemampuan. Ketika sudah menjadi sarjana, bukan berarti merasa sudah selesai dan merasa merdeka serta tidak lagi mengasah asa.
“Ibarat parang yang dibiarkan sekian lama tidak diasah, sudah pasti akan tumpul. Namun yang diharapkan sebaliknya, kita dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, kemampuan skill, kompetensi ilmu, kemampuan berkomunikası, serta jadilah generasi milenial yang tidak hanya cerdas dan berbangga dengan kesarjanaan, tetapi juga harus menjunjung karakter yang baik, berakhlak dan yang senantiasa menjadi panutan sebagai seorang sarjana dimanapun anda berkiprah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, selama mengikuti proses perkuliahan di UCB, tentu sudah banyak sekali bekal yang didapatkan baik di ruang kuliah maupun pada momentum kegiatan ekstrakurikuler dan abdimas. Semoga bekal ini digunakan untuk kehidupan nyata di masyarakat.
“Jangan hanya berhenti disini saja, karena tantangan ke depan, dibutuhkan sarjana dengan kualifikasi pengetahuan yang tinggi namun tetap bertumpu pada kearifan lokal, yang tetap menjunjung budaya sebagai insan sosial dan menjadi teladan di tengah masyarakat.
Ia menambahkan, hari ini untuk kesekian kalinya, Universitas Citra Bangsa telah membubuhkan tinta emas dalam sejarah perjalanan pendidikan di Provinsi NTT. Telah melahirkan para sarjana dan para Profesi Ners yang mumpuni dan mampu berkiprah dan bersaing di berbagai bidang kerja masing-masing.
Oleh karena itu, kepada saudara/saudari sekalian, yang masih memiliki keluarga, adik, teman atau tetangga yang akan melanjutkan pendidikan tinggi, boleh disampaikan kepada mereka, tidak usah jauh-jauh ke luar sana untuk menjadi sarjana, namun ajaklah mereka untuk bergabung di Universitas Citra Bangsa,” ujarnya.
Ia berharap kepada para peserta yudisium untuk terus bersinergi dalam Ikatan Alumni Fakultas kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sekaligus, Alumni Universitas Citra Bangsa yang menjadi jembatan komunikasi dengan para alumni.
“Kalianlah sebagai perpanjangan tangan untuk dapat mengharumkan nama baik almamater ini, perlu rekam jejak dari alumni untuk diketahui, untuk dapat selalu memberi informasi dan kabar tentang kondisi para alumni,” ungkapnya.
Sementara Ketua Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM), Ndoenboey dalam sambutannya mengatakan, bahwa Yudisium kelulusan ini merupakan pengakuan secara resmi lembaga akan kelulusan mahasiswa sebagai sarjana.
Namun yudisium ini bukanlah tanda bahwa pembelajaran telah berakhir. Istilah long life education kiranya mengingatkan semua mahasiswa yang telah lulus ini untuk tetap belajar seumur hidup. Status alumni Fakultas akan disandang, namun semangat belajar seumur hidup tak pernah menjadi alumni.
“Anda menjadi sarjana secara resmi melalui yudisium ini. Kiranya Anda menjaga nama baik almamater dengan kualitas hidup dan karya. Kita mengharapkan agar Anda menjadi katalisator dalam masyarakat dengan karya pengabdian kreatif untuk pengembangan kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Ia mengharapkan agar para sarjana baru ini tetap menjalin relasi mutualisme dengan lembaga. “Sebagai alumni, Anda hendaknya menghasilkan karya bermutu bagi masyarakat untuk mengangkat nama Almamater. Selain itu, kami mengharapkan agar berbekalkan ilmu dari masing-masing, Anda juga mampu menciptakan pekerjaan dan membawa manfaat bagi banyak orang,” tandasnya.
Alberto