ATAMBUA, - Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Belu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mendorong juga agar pengembangan sorgum harus ditingkatkan untuk mendukung ketahanan pangan. Demikian diungkapkannya pada saat Kegiatan Gerakan Tanam Sorgum di Desa Tohe Kecamatan Raihat Kabupaten Belu pada Jumat (25/11/2022) lalu.
"Presiden sudah menyatakan bahwa NTT ini disiapkan sebagai salah satu provinsi untuk sentra pengembangan sorgum. Kita harus dukung karena ini punya manfaat yang besar bagi pangan dan juga ekonomi. Sorgum ini sangat cocok untuk dibudidayakan di pertanian lahan kering dan NTT ini punya lahan kering yang sangat luas," ujar Gubernur.
"Kita dalam kegiatan tanam sorgum disini dengan pengembangan sorgum ini mencapai 200 Ha maka sebagai awal yang baik bagi pengembangan sorgum di daerah ini. Dunia saat ini tidak lagi bergantung pada gandum namun menuju pada sorgum. Sorgum ini banyak sekali manfaatnya selain bijinya diambil untuk kebutuhan pangan, batang sorgum dengan kandungan kadar gulanya yang baik juga dapat dijadikan sebagai pakan ternak," kata Gubernur.
"Oleh sebab itu kita juga harus kolaborasi juga pertanian dengan sorgum dan juga peternakan kita. Ini hanya soal cara berpikir kita untuk kolaborasi dari pertanian dan peternakan. Kita siapkan dengan desain yang benar agar sorgum bertumbuh dengan baik dan juga peternakan misalnya produktifitas menghasilkan sapi juga ikut meningkat," ungkapnya.
Ia menambahkan masyarakat jangan lagi merasa asing lagi dengan budidaya sorgum karena punya manfaat besar dan juga sangat efektif karena dapat panen 2 sampai 3 kali.
"Jadi kita jangan hanya fokus kerja pada 1 bidang saja. Jangan kerja sendiri -sendiri. Kita bangun pertumbuhan ekonomi kita dari berbagai sektor yang ada. Baik untuk sorgum, kelor dan jagung juga harus kita sama-sama kerjakan. Mulai dari Pemerintah dengan dinas terkait, dunia usaha, masyarakat dan juga akademisi," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mendorong untuk budidaya kelor. "Saat ini sudah banyak usaha kelor yang sangat maju dan punya nilai ekonomis tinggi. 1 Kg daun kelor basah dapat dijual dengan harga Rp 5.000. Jadi kalau budidaya banyak pohon kelor maka bisa membantu pertumbuhan ekonomi yang datang dari usaha kelor ataupun industri produk kelor," kata Gubernur.
Alberto