KUPANG, - Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Bemnus) NTT dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTT Melakukan Pertemuan Kemitraan Profesi di tingkat perguruan tinggi untuk menuju masyarakat inklusif, yang bertempat di Aula Sta. Maria Immaculata Unwira Kupang. Sabtu (19/11/2022).
Dalam kesempatan itu turut hadir, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undana, Senat UKAW, Senat Unwira, BEM Politani, BEM Stikum, BEM Stikom Uyelindo, BEM Stikom Arta Buana, BEM Undarma Kupang, dan BEM IAKN Kupang.
Ketua Senat Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, Oktafianus Bedapuan, dalam sambutannya ia mengucapkan, Selamat datang di UNWIRA Kupang, inilah tempat kami, tempat yang apadanya, saya sebagai tuan rumah sangat menyambut baik, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTT dan BEM Nusantara NTT dalam pertemuan kemitraan prosesi tingkat perguruan tinggi.
"pertemuan ini bagian untuk meningkatkan dan menambah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kemitraan ini juga bisa berlanjut dalam tindakannyata," harapan Senat Unwira itu.
Selaku Koordinator Daerah BEM Nusantara NTT, Putra Umbu Toku Ngudang mengucapkan, keluarga besar BEM Nusantara NTT menyambut baik pertemuan kemitraan bersama PKBI NTT, dengan tujuannya menjangkau universitas-universitas se kota Kupang dalam bentuk pertemuan kemitraan profesi tingkat universitas melalui BEM Universitas, terangnya.
Lanjutnya, kemitraan ini sangat bagus dan baik dengan melihat PKBI NTT sangat konsen dalam melihat permasalahan-permasahalan sosial dengan secara khusus berupaya menciptakan masyarakat yang bertanggung jawab dan inklusif, kemitaraan ini berkolerasi dengan upaya universitas dalam penanganan masalah kekerasan seksual dalam kampus yang di mana secara khusus dalam PPKS Kemendikbud.
Ketua Pengurus PKBI daerah NTT, Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana, MS membuka kegiatan ini secara resmi, Menyampaikan bahwa "Filosolfi dari Widya Mandira itu sendiri adalah gerbang pengetahuan oleh sebab itu PKBI daerah NTT sebagai bagian dari organisasi masyarakat sipil yang juga berperan sabagai agen perubahan sosial masyarakat khususnya aspek pemberdayaan," tandasnya.
PKBI daerah NTT melalui program inklusi melakukan berbagai upaya dan juga konsolidasi dengan lembaga profesi, salah satunya adalah dalam ruang lingkup perguruan tinggi yang berhubungan langsung dengan sumber daya manusia, terangnya.
Ia mengapresiasi mahasiswa/i yang hadir saat ini yang akan menindaklanjuti program ini.
Kegiatan tersebut di hadiri dua pemateri, yakni Dr. Simplexius Asa, SH.,MH sebagai pemateri pertama dengan sub tema "Dampak Psikis Bagi Anak Berhadapan Dengan Hukum dan Urjensi Satgas Penangananan Pencegahan Korban Kekerasan Seksual Dalam Kampus.
Sementara, Dian Lestari Anakaka S,Psi., M.Psi sebagai pemateri kedua dengan tema "Psikolog Tentang Perlindungan Hukum Bagi Anak.
Alberto